|
PADANGSIDIMPUAN- Warga Kota Padangsidimpuan ternyata masih banyak yang belum mempunyai fasilitas mandi cuci kakus (MCK). Akibatnya,banyak warga yang memanfaatkan aliran sungai sebagai tempat keperluan MCK. Kondisi minimnya fasilitas tersebut diketahui setelah sejumlah anggota DPRD Padangsidimpuan dari daerah pemilihan (dapil) II,Kecamatan Padangsidimpuan Selatan, meninjau. Hasilnya,masih banyak masyarakat di kawasan itu tidak memiliki fasilitas MCK dan masih menggunakan sarana sungai. “Hasilnya sangat memprihatinkan, karena umumnya masyarakat khususnya yang berada di pinggir sungai belum mempunyai sarana MCK,” kata Ketua Komisi II DPRD Padangsidimpuan Azhari Harahap, kemarin.Menurut Azhari, dengan kondisi seperti ini maka pemerintah harus bisa memperhatikan sarana MCK bagi masyarakat. Meski pemerintah belum bisa menyediakan setiap kepala rumah tangga,minimal pemerintah menyediakan MCK umum. Jadi masyarakat tidak lagi buang hajat atau mandi ke sungai. Selain itu, budaya MCK ke sungai tersebut sudah menjadi budaya masyarakat, sehingga sangat susah mengubahnya. “Selain fasilitas yang harus dipenuhi, kesadaran masyarakat juga harus ditingkatkan, karena tanpa ada kesadaran,maka budaya MCK ke sungai tersebut tidak bisa dihapuskan,”kata dia.Keprihatinan yang sama juga disampaikan Ketua Komisi III DPRD Padangsidimpuan Khoiruddin Nasution. Kepala Dinas Kesehatan Kota Padangsidimpuan Doriah Hafni Lubis menjelaskan, dampak negatif menggunakan sungai sebagai sarana MCK sangat banyak. Salah satu dampak negatifnya akan menimbulkan penyakit di antaranya gatal-gatal. zia ul haq nasution Post Date : 05 Maret 2012 |