Mati Lampu, Produksi PDAM Menurun

Sumber:Fajar - 05 Agustus 2005
Kategori:Air Minum
SINJAI -- Krisis listrik yang menimpa Sulawesi Selatan, termasuk Kabupaten Sinjai mulai dirasakan masyarakat. Terutama pasokan air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) menurun drastis sehingga tak mampu memenuhi kebutuhan para pelanggan di daerah ini. Salah seorang ibu rumah tangga, Ny Jamaluddin, kemarin mengaku tersiksa dengan kondisi ini. Sejak Rabu 3 Agustus, air PDAM yang menuju ke rumahnya tidak mengalir. Akibatnya, Ny Jamaluddin beserta sebagian warga lainnya terpaksa harus mencari air di sumur tetangga. Ada yang bahkan terpaksa menahan diri untuk tidak mandi.

"Saya seharian ini belum mandi. Mudah-mudahan kondisi ini tidak berlanjut. Kita merasa sangat tersiksa. Kebutuhan terhadap air bersih sangat utama dalam kehidupan. Kalau yang lain, mungkin kita masih bisa toleransi, tapi kalau air yang tidak ada, wah minta ampun," imbuh Hamsah, warga lainnya.

Sejak seringnya listrik padam, produksi air PDAM memang sangat jauh menurun. Menurut Suratman dari PDAM Sinjai, penurunan produksi bisa mencapai 30 persen. Ini membuat suplai air kepada pelanggan menjadi tersendat.

Suratman menambahkan, PDAM sebenarnya sudah melakukan upaya untuk mengatasi penurunan produksi ini. Antara lain dengan menyiagakan genset. Tapi, hal tersebut tak banyak membantu. Kapasitas genset tidak seimbang dengan daya listrik yang diperlukan oleh sistem pompanisasi yang digunakan PDAM.

"Genset hanya mampu memproduksi sepertiga dari jumlah air yang diproduksi dengan menggunakan listrik dari PLN. Kalau biasanya, kita memproduksi 60 liter per detik, maka dengan menggunakan genset, kita hanya mampu memproduksi sebesar 20 liter per detik," jelas Suratman.

Pembayaran Gaji Terhambat

Seringnya lampu listrik mengalami pemadaman, tak hanya berimbas pada produksi air dari PDAM. Tapi juga pada sejumlah aktivitas lainnya yang mesti menggunakan listrik. Salah satunya adalah proses pembayaran gaji pegawai negeri sipil di daerah ini.

Beberapa orang pegawai negeri sipil dari beberapa kecamatan di Sinjai, terpaksa harus bersabar beberapa lama untuk menunggu pembayaran gajinya dari Bank Pembangunan Daerah (BPD) akibat lampu sempat padam beberapa saat lamanya. Bahkan, ada di antaranya yang lebih memilih pulang karena tak bisa menunggu lama.

Pihak PLN Ranting Sinjai sendiri mengaku tak bisa berbuat apa-apa dengan kondisi ini. Pasalnya, krisis listrik yang juga dialami warga Sinjai tersebut, merupakan akibat dari debit air di PLTA Bakaru yang menurun akibat kemarau.

Post Date : 05 Agustus 2005