|
REMBANG - Meski hujan turun beberapa kali belakangan ini, ternyata masih ada warga Rembang yang kesulitan mencari air bersih khususnya untuk kebutuhan dapur dan mandi. Hal itu terjadi di wilayah Kecamatan Sarang. "Wah, di sini setetes air sangat berharga," ujar Fauzi (37), warga setempat. Sejauh pemantauan Suara Merdeka, hampir setiap hari warga Sarang mencari air untuk kebutuhan rumah tangga masing-masing. Apalagi, di wilayah itu tak ada sumber air tawar. "Jujur saja di sini banyak sumur yang digali. Namun, rasa airnya asin sehingga hanya bisa untuk cuci pakaian dan mandi saja," ungkap Asrofi (49). Karena itu, Sarang merupakan lahan subur bagi para pedagang air tawar. Terbukti, sekarang ini jumlah pedagang air kelilingan baik yang menggunakan gerobak dorong maupun kendaraan bermesin sudah ratusan. Wakil Ketua DPRD dari Fraksi PDI-P Suriyanto SPd mengemukakan, seharusnya Pemkab segera membangun proyek air bersih (PAB) di wilayah Sarang. Tujuannya, untuk meringankan beban warga yang selama ini kesulitan mencari air bersih. "Bahkan, Sarang itu merupakan pusat pondok pesantren sehingga sangat membutuhkan air bersih," ujarnya. Ketua Bappeda Hamzah Fatoni SH saat dihubungi mengungkapkan, daerah yang langka air tawar bukan hanya Sarang melainkan juga hampir semua kecamatan di Rembang. Itulah kenapa, Pemkab terus berupaya mencari jalan keluar untuk mengatasi persoalan kelangkaan air tawar. Salah satunya adalah dengan membangun embung-embung terutama yang berskala sedang dan besar. (jl-61j) Post Date : 06 Desember 2005 |