|
KARAWANG, (PR).-Rencana pengelola PDAM Tirta Tarum untuk menaikkan tarif dari Rp 1.400,00 menjadi Rp 2.000,00/m3, mendapat resisrtensi dari kalangan masyarakat Karawang. Pada umumnya mereka merasa keberatan atas rencana tersebut. "Kami minta kenaikan tarif air PDAM tidak diberlakukan dalam waktu dekat ini. Sebab, beban masyarakat bakal terlalu berat seiring dengan naiknya harga BBM dan kebutuhan bahan pangan," kata Amir Mahmud, warga Perumahan Sukaseuri, Cikampek, Kamis (5/6). Menurut dia, jika tarif PDAM ikut naik, maka kondisi ekonomi masyarakat akan lebih terpuruk. Pasalnya, saat ini hampir semua harga kebutuhan pokok telah membumbung tinggi. Menurut dia, jika PDAM mengedepankan fungsi sosial, kenikan tarif air harus ditunda hingga kondisi ekonomi masyarakat betul-betul pulih pascakenaikan harga BBM. "Kalau mengaku tidak berorientasi pada keuntungan, tarif air jangan dinaikkan dulu," kata Amir. Dikatakan, selama ini dirinya harus membayar tagihan air PDAM sekitar Rp 175.000,00 hingga Rp 200.000,00 /bulan. Jika tarif naik hingga Rp 2.000,00/m3, maka tagihan air diperkirakan bakal membengkak menjadi Rp 300.000,00 hingga Rp 325.000,00 /bulan. Kondisi tersebut, dirasakan Amir Mahmud bakal memberatkan perekonomian keluarganya yang hanya mengandalkan pensiun. Oleh karena itu, Amir sangat berharap pemkab arif dalam menyikapi usulan dari pengelola PDAM tersebut. Hal senada dikatakan Dadang Sujana, warga Jalan Kertabumi, Kel. Karawang Kulon Kec. Karawang Barat. Menurut dia, jika pemkab menyetujui usulan tersebut, maka banyak masyarakat yang akan semakin menderita. Sebab, saat ini masyarakat sudah dibebani oleh kenaikan harga-harga berbagai komoditas.(A-106) Post Date : 06 Juni 2008 |