|
YOGYAKARTA (SINDO) – Menjelang peringatan Hari Air se-Dunia 20 Maret besok, Lembaga Lingkungan Hidup (LLH) Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengimbau kepada pemerintah dan masyarakat untuk berhemat air. Seruan itu tertuang dalam kesimpulan hasil rapat LLH yang digelar kemarin di Gedung PP Muhammadiyah Yogyakarta. Wakil Ketua LLH Muhjidin Mawardi mengatakan, upaya lembaganya untuk mendorong program penghematan air nasional adalah de-ngan cara memberikan materi tentang konservasi air di lembaga- lembaga pendidikan Muhammadiyah. ”Saat ini hanya sebatas muatan saja.Namun ke depan bisa jadi kita masukkan kurikulum,”jelasnya. Selain itu, LLH Muhammadiyah juga akan mengawasi dan memberi kesadaran kepada warga Muhammadiyah terhadap pemakaian sumber daya air nasional. Bentuk pengawasan itu berupa peringatan kepada masyarakat luas akan potensi kelangkaan air yang kini tengah berlangsung. Sungai-sungai yang meluapkan banjir saat musim hujan dan kering kerontang saat kemarau,merupakan dalam satu contoh Daerah Aliran Sungai (DAS) yang sudah tidak berfungsi normal. ”Jangan dikira kita hidup di tengah-tengah wilayah yang berlimpah air. Saat ini memang sedang musim hujan, banyak air di mana-mana bahkan banjir.Tapi itu hanya berlansung beberapa bulan saja. Coba tengok kemarau panjang tahun lalu,”ungkapnya. Sekretaris LLH PP Muhammadiyah Gatot Supangkat menambahkan, perilaku masyarakat saat ini masih cenderung boros dalam pemakaian air. ”Apalagi negara kita adalah negara agraris. Sekitar 82% konsumsi air di negara ini adalah untuk sektor pertanian, khususnya irigasi.Di negara maju juga masih men-capai 60-80%-nya,”terang Gatot yang juga dosen Fakultas Pertanian UMY ini. Dia mengingatkan, agar masyarakat memahami potensi kelangkaan air, dilihat dari data riil alih fungsi lahan yang mendukung ketersediaan air. (moch fauzi) Post Date : 19 Maret 2008 |