TANGERANG , Penduduk yang tinggal di sekitar Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Cipeucang, Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, mengeluh dengan aroma tidak sedap dan air sampah yang mengalir dari TPST tersebut.
“Akses truk pengangkut sampah setiap hari keluar masuk melalui Desa Kademangan Setu. Dari mobil itu banyak sampah yang tercecer di jalanan menuju TPST Cipeucang,” ujar Hari Budiman, salah seorang warga Setu di Tangerang, Minggu (30/8).
“Ceceran sampah itu menimbulkan aroma yang tidak sedap dan mengundang banyak lalat.”
Hari menuturkan ribuan kubik sampah setiap harinya dibuang ke TPST Cipeucang karena Tangsel tidak memiliki tempat pembuangan akhir (TPA).
Sehingga pemerintah daerah setempat memutuskan membuang sampah ke TPST Cipeucang meski belum layak digunakan.
“Air dan bau sampah membuat suasana tidak sedap dan udara tidak enak dihirup. Lingkungan menjadi tidak ramah lagi. Oleh karena itu, kami minta sampah itu jangan dibuang ke sini,” kata Budi.
Sementara itu, warga lainnya, Irwansyah, mengaku sampah juga menimbulkan bau menyengat dari sepanjang hari, dari pagi hari hingga malam. Aroma kian menyengat di sekitar TPST jika hujan turun. Air dari sampah tersebut mengalir ke halaman kampung warga.
"Kalau cuaca terang bau sampah yang begitu menyegat, bila hujan datang air sampah yang membuat kita kewalahan,” ucap warga Serpong ini. Ketua RT 03 Desa Kademangan Setu, Aen Marhaini mengungkapkan Pemkot Tangsel melalui Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Tangsel telah menyosialisasikan kepada warga melalui ketua RT dan RW di wilayah yang berdekatan dengan tempat pembuangan sampah tersebut. Ant/M-3
Post Date : 31 Agustus 2009
|