|
BARRUMeski instalasi PDAM Waesai sudah berfungsi, namun di kota Barru masih sekitar 500 peminat yang sampai saat ini belum peroleh sambungan. Di luar kota Barru, seperti Takkalasi angka peminat air PAM, bahkan cukup tinggi hingga mencapai ribuan jumlahnya. Menurut Ibrahim, Direktur PDAM Barru, Senin, 30 Mei, ini karena masih terbatasnya jaringan PDAM ke beberapa lokasi. Diakuinya produksi air saat ini sudah cukup besar, namun persoalan jaringan yang belum bisa menjangkau hingga ke beberapa daerah. Meski demikian, ke depan tentu penambahan jaringan akan menjadi prioritas. Untuk dalam kota Barru, ujarnya, secara bertahap tingkat kebutuhan air PAM sudah mulai terpenuhi. Hingga ditaksir tinggal ratusan saja jumlah peminat yang belum peroleh sambungan air bersih dari PDAM. "Kita berharap ke depan semua bisa dijangkau sambungan air bersih," tambahnya. Ditanya mengenai banyaknya keluhan kualitas air dari Tanete Rilau, pihaknya tak membantah. Menurutnya, air yang disuplai ke Tanete Rilau kerap kali keruh. Terutama saat turun hujan, ini karena pengolahan air yang tidak ada untuk instalasi wilayah Tanete Rilau. Tapi jika musim kemarau, ujarnya, suplai air cukup bagus dan kualitas air pun juga sama seperti dengan lainnya. Tahun 2005 ini direncakan pusat suplai air di Tanete Rilau akan mendapat alokasi anggaran pembangunan instalasi khusus di daerah sumbernya, sehingga keluhan karena kurang bagusnya kualitas air, tidak akan ada lagi. Informasi yang diperoleh dari Dinas PU Kabupaten Barru, menyebutkan, anggaran untuk instalasi air Tanete Rilau sudah direncakan. Namun, mengingat anggaran sangat terbatas sementara biaya pembangunannya cukup besar, maka instalasi dari Batu Bessi yang selama ini sudah tidak dimanfaatkan akan dipindahkan ke lokasi Tanete Rilau. Banyak hal yang terkait dengan pembangunan unit instalasi pengolahan air. Selain biaya besar, juga butuh waktu yang lama. Karena itu efektivitas anggaran, ujarnya, instalasi pengolahan milik PDAM di Batu Bessi dialihkan ke Tanete Rilau. "Saya kira masih cukup bagus instalasi pengolahan air di Batu Bessi dan masih layak pakai," demikian sumber itu. Post Date : 31 Mei 2005 |