|
JOMBANG - Keluhan seputar kualitas air PDAM ternyata masih menjadi kunci utama, pelayanan bidang air minum di Jombang. Dalam lokakarya pengaduan bidang air minum yang digagas Bappeda kemarin, banyak pelanggan yang mengeluhkan kondisi air minum ini. Disamping berbau tidak enak dengan kondisi air yang kotor berwarna kehitaman, debit air juga sering mengecil. Bukan itu saja, kondisi pipa yang bocor tidak segera diperbaiki sehingga PDAM terkesan kurang konsisten dalam pengaturan waktu distribusi. Penggalian pipa kurang dalam sehingga sering pecah terkena mobil. Kondisi water meter juga banyak yang rusak meski air sering macet, sementara meter tetap jalan. Bahkan kualitas air selama ini dianggap pelanggan kurang memenuhi kualitas kesehatan. ''Melalui partisipasi masyarakat seperti inilah kita mengawali peningkatan kualitas pelayanan,'' cetus Agus Riadi, asisten I Setdakab Jombang, kemarin. Menurutnya, partisipasi masyarakat dengan mengakomodir semua jenis keluhan seputar air PDAM tersebut justru menjadikan analisis tersendiri, dalam rencana perbaikan pelayanan dan tindakan nyata di lapangan. Wujud tindakan nyata tersebut pernah dilakukan saat pihaknya menyelesaikan pelayanan bidang pendidikan yang melibatkan guru dan siswa tahun 2007 lalu. Seudah seharusnya bidang layanan ini bersifat terbuka terhadap kritikan agar bisa membuka jalan keluar terbaik. Termasuk membuang kecenderungan menyalahkan orang lain. ''Jadi ini untuk merumuskan dan melakukan upaya perbaikan yang nyata,'' tegas Agus. Sementara itu, Kepala Bappeda Jombang, M. Munif Kusnan, menjelaskan bila seluruh pengaduan pelayanan air minum dalam lokakarya ini akan diramu dalam metode manual praktis yang terkait dengan penyedia pelayanan, dalam hal ini PDAM, serta pengguna pelayanan, yaitu para pelanggan. ''Melalui manual praktis ini seluruh pengaduan akan ditindaklanjuti dengan survei kepada pelanggan, demi peningkatan pelayanan ke depan,'' tegasnya. Pada kesempatan itu, Munif juga berharap adanya partisipasi masyarakat yang optimal untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik, berorientasi pada kebutuhan pengguna pelayanan. Dengan menyampaikan seluruh keluhan yang ada dan berpartisipasi mengisi kuisioner kepada pelanggan. Termasuk merumuskan analisa perbaikan kualitas pelayanan yang diinginkan masyarakat. (bin/yr) Post Date : 07 November 2008 |