Masih Ada Air Saat Distribusi Terhenti

Sumber:Koran Tempo - 22 November 2007
Kategori:Air Minum
Matahari terik menyengat ubun-ubun. Namun, dua pemuda dengan kaki terendam air sebatas lutut tak beringsut dari tengah selokan sekitar 15 menit. Padahal selokan di Jalan Alur Laut, Rawabadak, Jakarta Utara, itu berair keruh dan beraroma tak sedap. Di bantaran selokan, ada lima warga lain yang antre.

Dengan konsentrasi penuh, keduanya memegangi botol plastik air kemasan ukuran 1 galon. Mulut botolnya mereka arahkan pada air yang mengalir pelan dari sebuah pipa jaringan PT Thames PAM Jaya berdiameter 5 sentimeter yang menyembul dari beton bantaran selokan..

"Ini saluran pipa PAM, sudah lama bocor begini," tutur Ali, 35 tahun, warga Jalan Alur Laut, Rawabadak, Jakarta Utara, Selasa lalu. Dia terpaksa menangguk air bersih secara ilegal karena distribusi air bersih dari perusahaan air minum PT Thames PAM Jaya terhenti sejak Sabtu lalu..

Distribusi air terhenti karena panel listrik di tempat produksi Thames PAM Jaya di Buaran, Jakarta Timur, mengalami kerusakan. Akibatnya, pasokan air ke wilayah Jakarta Utara terhenti dan tidak mengucur sampai ke rumah-rumah warga..

Meski tidak mengucur, di dalam pipa induk masih tersedia sisa air bersih yang tidak mengalir. Nah, saat "darurat air" itulah warga membuka penyumbat pipa yang terbuat dari kain. Air pun muncrat perlahan, untuk selanjutnya ditampung di dalam botol..

"Daripada beli segerobak Rp 50 ribu, mending di sini, airnya sama saja," kata Ali. Menurut Ali, pipa air bocor itu sudah lama dibiarkan oleh perusahaan air minum. "Dulu belum ada pipanya, cuma tambalan semen biasa," ujarnya. Namun, karena bocor terus-menerus, akhirnya dipasang pipa untuk menyalurkan air ke selokan..

Jika air laut pasang, pipa tersebut terendam air. Agar tidak tercemar air kotor, warga menutupnya menggunakan kain bekas. "Kalau sudah surut, pipanya kami kuras dulu, baru airnya bisa ditampung," ujar Ali..

Rupanya berbagai cara dilakukan untuk mendapatkan air ketika pasokan air terhenti. Warga juga menyedot langsung air dari pipa PAM di Jalan Enim I, Tanjung Priok. Dengan menggunakan mesin penyedot dan selang, mereka membongkar pipa air di gorong-gorong di bawah Jalan Enim..

Penderitaan warga pun sementara berakhir, karena pada sore hari air kembali mengalir deras sampai ke rumah warga. Rupanya PT Thames PAM Jaya telah memperbaiki kerusakan panel listrik di tempat produksi. "Sudah sejak kemarin sore air mengalir," ujar juru bicara PT Thames PAM Jaya, Ramses Simanjuntak, kemarin. GABRIEL WAHYU TITIYOGA.



Post Date : 22 November 2007