Masalah Sampah, Warga Mulai Marah

Sumber:Koran Tempo - 20 Januari 2010
Kategori:Sampah Luar Jakarta

TANGERANG - Warga Tangerang Selatan mulai marah dengan adanya tumpukan sampah di setiap sudut kota baru itu. Sampah menumpuk dan menimbulkan aroma tak sedap yang menyengat karena pemerintah tak punya lagi tempat pembuangan sampah resmi untuk membuang sampah kota.

"Kami sudah gerah, ini terjadi karena arogansi dua pemerintahan daerah," kata Koordinator Dewan Pemantau Penyelenggaraan Pemerintahan Tangerang Selatan Suryadi kepada Tempo kemarin. Menurut Suryadi, kedua pemerintahan saling gengsi. Pemerintah Kabupaten Tangerang, selaku pemerintahan induk dari Kota Tangerang Selatan, menurut Suryadi, tidak mengedepankan kepentingan masyarakat.

"Sejak awal memang sudah terlihat gejala yang tidak beres, komunikasi buruk," kata Suryadi. Warga Tangerang Selatan, Suryadi menambahkan, menuntut agar permasalahan sampah ini segera diselesaikan dan tidak berlarut-larut. Sejauh ini, ucap dia, warga Tangerang Selatan masih cukup sabar dan belum akan berunjuk rasa dalam menyikapi masalah ini. "Hanya kami meminta agar masalah ini cepat diselesaikan," katanya.

Suryadi mengusulkan, untuk penanganan jangka pendek, sambil menunggu pemerintahan definitif dan mendapat tempat pengolahan akhir sampah, setiap kelurahan atau kecamatan perlu menyiapkan tempat pengolahan sampah dengan sistem bakar yang berskala lokal. "Agar masalah sampah ini ditangani secara lokal dan saling berkesinambungan," ujarnya0.

Menurut Suryadi, cara ini cukup potensial untuk menangani tumpukan sampah yang semakin hari terus menumpuk karena tidak terangkut. Selain tidak punya TPA sendiri, Tangerang Selatan bermasalah dengan truk pengangkut sampah yang jumlahnya sangat terbatas, yaitu enam unit. Jumlah itu dinilai sangat kurang untuk mengangkut 600 meter kubik sampah per hari dari tujuh kecamatan di kota itu. "Truk segitu hanya cukup mengangkut sampah di wilayah Ciputat saja," kata Suryadi.

Keluhan soal sampah juga diutarakan oleh Bintang Terang, 32 tahun, warga Bumi Serpong Residence, Pamulang. Menurut dia, sampah saat ini sangat mengganggu karena berserakan di mana-mana. "Di jalan, di atas pohon, sampai di pasar," katanya. Jika dibiarkan berlarut-larut, kata Bintang, masalah ini bisa berdampak pada kesehatan masyarakat. "Yang kami khawatirkan adalah dampak kesehatan yang ditimbulkan sampah itu, penyakit," tuturnya. Belum lagi baunya yang menyengat.

Asisten Daerah I Bidang Pemerintahan Tangerang Selatan Ahadi mengatakan pemerintah saat ini terus melakukan upaya agar permasalahan tersebut dapat cepat selesai. Cara yang ditempuh, ujar dia, menawarkan kerja sama dengan Kabupaten Tangerang agar mau mengangkut sampah Tangerang Selatan dan memperbolehkan pembuangan kembali di TPA Jatiwaringin, Mauk.

Selain itu, kata Ahadi, pihaknya melakukan kerja sama dengan pihak lain di luar pemerintahan. Salah satunya dengan pihak pengelola Pusat Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek) Serpong. "Ini masih dalam tahap pembicaraan," ucap dia.

Menurut Ahadi, Puspiptek Serpong adalah salah satu pihak ketiga yang saat ini sedang dijajaki oleh Tangerang Selatan agar mau menerima dan mengolah sampah mereka. JONIANSYAH



Post Date : 20 Januari 2010