|
BANDUNG, (PR).-Gubernur Jawa Barat Danny Setiawan mengeluhkan pemerintah pusat yang lebih memerhatikan banjir di Kota Jakarta daripada di daerah-daerah lain. Padahal, di kawasan Pantura Jabar juga sering terjadi banjir. Hal itu diungkapkan Danny Setiawan usai acara pembukaan Bandung on Apparel and Fashion Festival (BAFF) 2007 di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Jln. Tamansari Bandung, Jumat (16/11). Tapi, saya tidak pernah berteriak-teriak seperti Jakarta. Padahal, banjir yang terjadi di pantura itu menimpa mayoritas rakyat miskin, bukan orang-orang kaya seperti di Jakarta. Banjir pantura juga cukup luas, tapi selalu yang dipikirkan banjir Jakarta lagi, katanya. Kendati demikian, Danny memaklumi hal tersebut. Mungkin karena Jakarta ibu kota negara, makanya prioritas lebih diarahkan ke sana. Padahal, saya pernah menawarkan agar ibu kota dipindah ke Jabar. Kalau tidak mau jauh, wilayah Jabar selatan juga masih luas kok, ujarnya. Danny Setiawan menga-takan, pihaknya siap membantu meminimalisasi banjir di DKI dengan melakukan perbaikan lingkungan di daerah hulu, asal DKI Jakarta selaku bagian hilir mau memperbaiki lingkungan dan sistem drainasenya juga. Sebab, menurut Danny, jika hanya Jawa Barat yang melakukan perbaikan lingkungan tapi di DKI Jakarta sendiri tak optimal, banjir Jakarta akan terus terjadi setiap tahunnya. Jadi, DPR mengumpulkan dan memotivasi agar ada kerja sama yang kuat antara tiga provinsi, yakni Provinsi Jabar, DKI Jakarta, dan Provinsi Banten untuk mengatasi banjir yang kerap terjadi setiap tahun di Jakarta, ujarnya. Selama ini, lanjut Danny, Provinsi Jabar sudah melakukan program dan gerakan perbaikan lingkungan melalui Gerakan Rehabilitasi Lahan Kritis (GRLK) yang dicanangkan sejak tahun 2003. Mungkin belum bisa berfungsi mengontrol air secara optimal karena pohonnya juga masih kecil-kecil. Sejauh ini, kita sudah meng-cover kurang lebih 35% s.d. 40% lahan kritis di Jabar, ujar Danny . Danny mengatakan, mereka juga sudah melakukan upaya-upaya untuk meng-atasi banjir di pantura, seperti menyarankan membuat embung-embung. Kami membantu dengan menyediakan alat berat seperti backhoe. Embung-embung tersebut selain berfungsi untuk menampung air hujan berlebih juga bisa digunakan untuk membudidayakan ikan atau tempat wisata, ujarnya. Sebelumnya Kepala Dinas Perikanan Jawa Barat Darsono mengatakan, daerah yang sudah membuat embung yakni Subang, Indramayu, Karawang, dan Bekasi. Yang paling banyak membuat embung saat ini ada di Indramayu, sekitar sebelas, ujarnya.(A-154) Post Date : 17 November 2007 |