|
Singkawang,- PDAM dinilai masih pasif dalam upaya menyelesaikan persoalan air bersih di Kota Singkawang. PDAM selama ini cenderung menangani persoalan air bersih bila musim kemarau datang di saat warga Singkawang sedang sulit mencari air bersih. "Setelah datang hujan, maka persoalan PDAM dengan sendirinya hilang diterpa derasnya air hujan. Ini menunjukkan komitmen dan kemauan keras dari pihak-pihak yang terkait dalam persoalan air bersih masih samar,"kata Ir Rudy, Koordinator Divisi Transparansi LSM Siaga Singkawang. Dia melihat, baik pemkot maupun PDAM dalam menyelesaikan kebutuhan air bersih selalu berkutat pada persoalan kejelasan asset dan banyak utang yang dimiliki PDAM. Sementara warga sangat membutuhkan air bersih. Idealnya, PDAM mesti pro aktif melakukan pendekatan ke Pemkot Singkawang berkaitan dengan persoalan kejelasan asset dan utang tersebut. Bukan sebaliknya pasif dalam upaya loby. "Kita menyadari, PDAM merupakan perangkat teknis dalam pendistribusian air bersih ke warga. Namun apakah PDAM tetap bertahan dengan prinsip sebagai perangkat teknis dan selalu mengabaikan lobi-lobi,"ujarnya. Berkaitan dengan program pipanisasi seperti diungkapkan Direktur PDAM, Rudy memandang tidak dilibatkannya PDAM dalam program tersebut merupakan salah satu bukti kurang proaktifnya PDAM dalam lobi-lobi non teknis. Sementara itu dari pemkot sendiri dalam program pipanisasi kurang bijak bila tidak melibatkan PDAM. Sangat disayangkan jika program pipanisasi tidak berhasil lantaran tidak adanya koordinasi PDAM dengan pemkot. Ia mengimbau agar pihak PDAM dan pemkot duduk satu meja dalam mencarikan solusi pemenuhan kebutuhan air bersih bagi warga Kota Singkawang. "Demi pemenuhan kebutuhan air bersih di Singkawang, LSM Siaga siap menjadi mediator pertemuan PDAM dengan pemkot. Yang jelas, warga tidak mengerti persoalan yang terjadi di PDAM. Warga hanya ingin kebutuhan air bersih di Kota Singkawang terpenuhi seperti dulu kala,"bebernya. Divisi Hukum dan Pemerintahan LSM Siaga, Ganis Satriagraha lebih menyoroti peran lembaga legislative dalam program pipanisasi. Menurut dia, sebaiknya dewan ikut bertanggungjawab terhadap sukses tidaknya program pipanisasi. Ini dipandang perlu mengingat program tersebut belum dilakukan. Sebelum terjadi, tidak ada salahnya bila mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang terjelek. "Fungsi dewan sebagai pengawal setiap program pembangunan mesti ditonjolkan karena mereka duduk atas pilihan warga.(vie) Post Date : 15 September 2005 |