|
KEBUMEN (KR) - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kebumen dan Pemkab Kebumen menjajagi kerja sama dengan pihak ketiga untuk memanfaatkan air baku Waduk Pejengkolan. Pemanfaatan air Waduk Pejengkolan yang airnya berasal dari Waduk Wadaslintang itu sangat dibutuhkan untuk meningkatkan pelayanan mengingat PDAM Kebumen baru mampu melayani kebutuhan air bersih untuk delapan persen penduduk dari jumlah penduduk Kabupaten Kebumen yang mencapai 1,2 juta jiwa. Direktur Utama PDAM Kebumen Drs Prabowo MM kepada KR di ruang kerjanya, Rabu (28/2) mengungkapkan, sudah ada dua investor dari Malaysia dan tiga investor dari Indonesia yang berminat menjalin kerja sama dengan sistem build operate and transfer atau BOT. Sistem itu memungkinkan seluruh aset milik pihak yang menjalin kerja sama, setelah dalam waktu tertentu menjadi milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kebumen. Menurut Prabowo, kerja sama itu ditawarkan karena Pemkab Kebumen tidak mampu menyediakan dana untuk membangun unit pengolahan dan jaringan. Perkiraannya, untuk membangun unit pengolahan air baku Waduk Pejengkolan berikut jaringannya, menelan dana sekitar Rp 27 miliar. Pemkab jelas tidak mampu, karena itu ditawarkan ke pihak ketiga, ujarnya. Jika nantinya kerja sama itu berhasil, akan ada penambahan hingga delapan ribu sambungan. Empat ribu sambungan untuk masyarakat Kota Kebumen dan empat ribu sambungan untuk masyarakat Kecamatan Alian, Poncowarno, Ambal dan Mirit. Rencananya tahun 2007 ini proses lelang, diharapkan tahun 2008 sudah dibangun, jelas Prabowo. Untuk lebih menarik minat investor menanamkan modalnya di PDAM Kebumen, Pemkab membantu dan membebaskan biaya sembilan item perizinan. Termasuk menyediakan lahan untuk lokasi pengolahan di Desa Jembangan Kecamatan Poncowarno. Terkait dengan tarif, Prabowo menegaskan sama dengan tarif yang diberlakukan PDAM Kebumen. Meski operasionalnya diserahkan sepenuhnya pada pihak yang menanamkan modal, namun tidak ada perbedaan tarif. Jangan khawatir, tarifnya sama, tandasnya. (Suk)-g Post Date : 02 Maret 2007 |