|
PALOPO--Hujan lebat yang mengguyur Kota Palopo, Selasa malam, 22 Mei, sekitar pukul 22.00 Wita, menyebabkan Mancani dan sekitarnya dilanda banjir. Sedikitnya 60-an rumah penduduk tergenang. Tidak ada korban jiwa dalam banjir ini, tapi warga setempat sempat panik, karena air setinggi 90-an centimeter telah menggenangi rumah warga. Warga berupaya mengevakuasi harta bendanya ke tempat yang lebih aman. Poros Songka sempat macet dua jam, akibat jalur Palopo-Makassar ini tertutupi pohon tumbang. Hujan lebat disertai angin kencang itu, menyebabkan belasan pohon di jalur Selatan Palopo itu tumbang. Pohon tersebut dievakuasi aparat Pemkot menggunakan eskavator, karena kendaraan dari Selatan dan Utara Palopo terhalang. Walikota, HPA Tenriadjeng didampingi Asisten II, H Haidir Basir, memantau langsung jalur Selatan itu yang tertutupi pepohonan tumbang. Malah, malam itu juga walikota menginstruksikan kepada stafnya untuk membersihkan jalan dari pepohonan yang tumbang. Kondisi yang memiriskan juga terjadi di km 10 Battang, tepatnya poros Palopo-Toraja. Jalan di jalur ini rusak berat akibat longsor. Walikota mengaku prihatin, karena jalan ini nyaris putus. Sebagian aspal jalan terbongkar. Sisi jalan pun longsor. Walikota mengharapkan Dinas Perhubungan Sulsel turun tangan menyikapi kondisi jalan Battang yang rusak parah, karena trans Sulawesi ini merupakan tanggung jawab tingkat I. Ruas jalan berlubang karena sebagian aspalnya mengelupas terkikis hujan. Mengenai banjir di Mancani, Walikota berjanji akan membenahi drainase dan saluran air di wilayah itu. Banjir terjadi, karena drainase tersumbat, sehingga air meluap ke permukiman penduduk. "Saya telah memerintahkan dinas terkait membenahi drainase dan saluran air di Mancani, agar banjir bisa diatasi," kata Tenriadjeng, saat memantau banjir Selasa malam itu. Siang kemarin, Walikota Tenriadjeng didampingi Sekretaris Kota (Sekot), HM Jaya, menyalurkan bantuan Sembako dan pakaian bekas bagi warga Mancani yang menjadi korban banjir itu. Sumber : (cbd) Post Date : 23 Mei 2006 |