|
SAMARINDA--MIOL: Kemeriahan perayaan Tahun Baru 2006 di Samarinda agaknya berkurang hal itu akibat banjir yang terjadi sejak pukul 20:00 Wita meskipun cuma mengggenangi sejumlah jalan utama seperti Jl Gatot Subroto, Jl Arief Rahman Hakim, Jl Kartini, Jl Aminah Syukur, sekitar kawasan Sungai Pinang Samarinda dan di tepian Mahakam Samarinda. Dilaporkan di Samarinda, meskipun tidak ada hujan sejak Sabtu pagi, namun diduga terjadinya hujan di kawasan pedalaman Mahakam menyebabkan air sungai yang membelah "Kota Tepian" itu meluap dan merendam jalan-jalan utama khususnya di kawasan DAS (daerah aliran sungai) Sungai Mahakam dan Sungai Karang Mumus. Puluhan warga terlihat terjebak kemacetan di sekitar Jalan Gatot Subroto dan kawasan Sungai Pinang akibat air menggenangi jalan dengan ketinggian sekitar 20 Cm. Kemacetan terjadi karena sejumlah pengendara sepeda motor terpaksa mengalihkan jalannya untuk menghindari jalan yang tergenang air atau segera memutar kembali agar kendaraanya tidak mogok akibat terendam air pada kawasan lebih dalam. Sejumlah warga yang sedianya akan membakar jagung --tradisi merayakan tahun baru di Samarinda-- di halaman rumah pada kawasan banjir tersebut terpaksa memindahkan lokasi acara pada tempat yang tidak tergenang air. "Sejak pagi kita sudah merancang acara perayaan tahun baru dengan membakar jagung serta pasang sound system, tahu-tahu ada banjir. Gara-gara banjir terpaksa kita sibuk mengatur barang agar tidak terendam air," kata Tommy, warga Sungai Pinang Dalam yang ternyata rumahnya sebagian tergenang air. Sebelum Samarinda, sejumlah daerah di Kaltim, yakni sebagian kawasan di Kabupaten Kutai Barat, Kutai Kartanegara, Kabupaten Bulungan, Kabupaten Kutai Timur juga terkena bencana banjir yang lebih besar. Khusus di Kutai Timur, sebagian korban banjir banyak terkena penyakit diare dan penyakit kulit. Bantuan belum mereka terima karena daerah itu baru saja melaksanakan Pilkada (pemilihan kepala daerah) langsung, sehingga diperkirakan para pemimpinnya (yang terpilih dan gagal) sibuk menyelesaikan berbagai urusan terkait pasca Pilkada. Sementara itu, Gubernur Kaltim, H. Suwarna, AF bersama unsur Muspida meninjau sejumlah pos pengamanan Tahun Baru 2006. "Tahun ini merupakan tahun prihatin, termasuk pada 2006 nanti, hal itu terjadi akibat berbagai persoalan, mulai dari dampak kenaikan BBM, teror bom sampai berkembangnya berbagai penyakit, mulai dari demam berdarah dengue (DBD), antraks dan flu burung," katanya. Suwarna berharap agar seluruh rakyat Kaltim bisa melakukan introspeksi karena semua persoalan itu pasti ada hikmahnya serta merupakan titik awal dalam melangkah ke depan. "Kita semua mengganggap ini sebagai suatu cobaan agar kita mau melakukan instrospeksi, agar tidak mengulangi kesalahan-kesalahan kita dan berupaya berbuat yang terbaik untuk melangkah ke depan," ujar Suwarna. Suwarna menjelaskan bahwa seharusnya perayaan Tahun Baru tidak dilaksanakan secara berlebihan namun justru menyadarkan orang bahwa justru umur kian berkurang. "Ini momen yang sangat tepat untuk merenung tentang apa yang telah kita lakukan selama ini," ujarnya. (Ant/OL-1) Post Date : 01 Januari 2006 |