Makassar Krisis Air Bersih

Sumber:Koran Sindo - 02 November 2009
Kategori:Air Minum

MAKASSAR (SI) – Wilayah timur dan utara Kota Makassar sejak September lalu terjadi krisis air bersih.Kondisi ini dipicu PDAM Makassar yang menyuplai air bersih ke daerah ini kesulitan mendapatkan air baku terutama sejak musim kemarau melanda Sulawesi Selatan.

“Kami kesulitan mendapatkan air bersi sejak September lalu.Air dari PDAM kadang-kadang ngocor, kadang-kadang tidak. Bahkan, kadang-kadang warga di Campagaya Kelurahan Panaikang harus antre di sumur milik warga lain,” kata Marni, warga yang tinggal di daerah Panaikang, kemarin. Krisis air bersih tersebut,kata dia, hingga saat ini masih terjadi terutama yang tinggal di Campagaya.

“Biasanya dua minggu mati air di sini,terus mengalir lagi.Biasa dua hari ji mengalir, baru mati mi lagi.” ujar Marni dengan logat Makassar yang kental. Mereka biasanya memesan air dengan menelpon PDAM untuk layanan mobil tangki yang masuk ke rumah-rumah membagikan air bersih kepada warga.

“Katanya gratis, tapi saya pernah bayar sampai Rp50.000,”kata Marni. Sementara itu, Humas PDAM Makassar Jufri Sakka membenarkan terjadinya krisis air yang melanda Panaikang, karena termasuk wilayah timur dan utara Kota Makassar.Krisis air tersebut,kata dia,disebabkan berkurangnya debit air baku yang akibat musim kemarau.

Apalagi, saat ini juga terjadi kebocoran pipa di daerah kompleks Instalasi Pipa Air (IPA) Panaikang hingga memperparah krisis air yang terjadi di daerah tersebut. “Sekarang sementara dibenahi, mudah-mudahan besok sudah berfungsi kembali dengan baik.”kata Jufri. Jufri juga mengatakan bahwa PDAM telah menyiapkan solusi kepada para pelanggan.Menurutnya, sejak Agustus lalu, pihaknya telah menyediakan 12 mobil tangki untuk melayani air berdih kepada warga secara gratis.

“Jika ada sopir mobil tangki air bersih dari PDAM yang meminta biaya, kami harap warga tidak ragu untuk segera melaporkan kepada pihak PDAM,” lanjut Jufri. Selain itu, Jufri menjelaskan kondisi krisis air yang melanda beberapa titik di Kota Makassar juga disebabkan adanya pemadaman bergilir yang dilakukan PT PLN (persero).

“Padahal, untuk memproses air baku menjadi air bersih juga membutuhkan listrik. Apalagi setelah mati lampu frekuensi interval peralatan PDAM membutuhkan waktu 6 jam untuk kembali normal,”katanya. Jufri berharap agar PT PLN memperhatikan daerah titik-titik pipa milik PDAM dan mempertimbangkan pemadaman pada titik tersebut.

Di tempat yang berbeda, Rahman Pina, anggota DPRD Kota Makassar dari Partai Golkar mengatakan bahwa PDAM harus memberikan pelayanan maksimal kepada konsumen. “Mereka kan bisa menggunakan mobil tangki masuk ke rumah-rumah. Konsumen punya hak menerima air,”kata Rahman.

Menurut dia,jika banyak keluhan dari masyarakat maka DPRD segera memanggil direksi PDAM sesuai mekanisme di DPRD Makassar. “Prinsipnya bahwa PDAM harus memberikan layanan maksimal terhadap warga Makassar,” tegas Rahman. (sartika nasmar)  



Post Date : 02 November 2009