Majalengka Tak Tertarik TPA Terpadu

Sumber:Koran Sindo - 30 September 2011
Kategori:Sampah Luar Jakarta

MAJALENGKA– Rencana pembangunan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Terpadu di wilayah III Cirebon yang di wacanakan Badan Koordinasi Pemerintah dan Pembangunan ternyata masih ditanggapi dingin Pemerintah Kabupaten Majalengka, kemarin.

Pembangunan TPA Terpadu ini rencananya segera dilakukan di wilayah Kabupaten Cirebon dengan menampung sampah dari wilayah Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon,Kuningan, Majalengka,dan Indramayu. Bupati Majalengka Sutrisno mengatakan, rencana pembangunan TPA Terpadu di kawasan Cirebon belum dibutuhkan Pemkab Majalengka. Persoalan sampah di wilayah Kabupaten Majalengka masih bisa teratasi dengan adanya TPA Heuleut.

Bahkan, untuk menunjang daya tampung, Pemkab segera membangun TPA penunjang di Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Majalengka. ”Soal pembangunan TPA Terpadu di wilayah III Cirebon, saya belum pernah diajak bicara. Yang jelas, Majalengka tidak khawatir dengan persoalan sampah, karena kita masih memiliki lahan luas.Malah kita akan membentuk sentra-sentra TPA sebagai daya dukung TPA di Heleut,” kata Bupati.

Selain penambahan TPA, lanjut dia,Pemkab juga akan menambah jumlah armada kendaraan kebersihan.”Kita segera tambah armadanya untuk bisa membantu untuk tiga TPA,” jelas dia. Dia menilai, pembangunan TPA Terpadu seperti yang diwacanakan itu sebaiknya diperuntukkan bagi wilayah yang tidak memiliki lahan luas. ”Jika ingin membangun TPA Terpadu,silakan saja.Tapi bagi Majalengka, kita masih memiliki lahan luas untuk TPA.

Selain itu,biaya kita terlalu tinggi kalau harus buang ke sana,” papar dia. Sementara itu,Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Majalengka Wawan Gunawan mengatakan, TPA Heuleut diprediksi hanya akan mampu bertahan hingga tahun 2015. Dia menjelaskan, volume sampah yang dihasilkan dari masyarakat di Kabupaten Majalengka termasuk tinggi. Karena itu, diprediksi daya tampung di TPA Heuleut diperkirakan hanya bisa bertahan hingga 2015.

”Saat ini luas TPA Heuleut 14 hektare dan kini tinggal tersisa beberapa hektare lagi,”kata Wawan. Dia menjelaskan, volume sampah yang dibuang ke TPA Heuleut mencapai 284.44 kubik/ hari. Jumlah tersebut belum termasuk sampah rumah tangga. ”Sampah perumahan berdasarkan perhitungan kasar, setiap keluarga memproduksi sebanyak 2 kg sampah per hari. Sehingga bisa dibayangkan jumlahnya cukup banyak,” jelas dia. Sementara itu, sampai saat ini armada yang ada dinilai masih belum ideal.

Dari jumlah sembilan armada yang ada, sebagian di antaranya telah masuk usia tua. ”Armada hanya ada sembilan kendaraan. Itu pun sebagian besar kendaraannya sudah tua. Padahal idealnya dengan lokasi angkutan yang cukup jauh hingga 40 km, jumlah kendaraan mencapai 16 hingga 20 kendaraan,”jelas dia. inin nastain



Post Date : 30 September 2011