|
PADANGSIDIMPUAN (SINDO) – Kabupaten Mandailing Natal (Madina) kini dalam status kejadian luar biasa (KLB) diare setelah 118 warga dirawat dan dua meninggal dunia. Para warga itu dari Desa Bonan Dolok,Kecamatan Siabu, Kabupaten Madina. Berdasar informasi yang diperoleh SINDO dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Madina,kedua orang meninggal itu diketahui bernama Rosita,27,dan Muliadi,11. Sementara itu, untuk 118 yang terindikasi terjangkit diare sudah diberikan perawatan medis di puskesmas terdekat maupun berobat jalan. Saat ini Dinkes setempat mendirikan posko-posko penanggulangan penyakit yang siaga 24 jam. Posko itu akan bekerja memantau perkembangannya. Selainitu,Pemkab Madina juga menyiapkan langkah antisipasi lain,seperti memberikan obat-obatan.Cara ini untuk menghindari kemungkinan jatuh korban lain. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mandailing Natal Safruddin Nasution memaparkan, kejadian itu berawal dari masyarakat desa yang nekat meminum air mentah dari mata air Aek Sibaso yang mengalir ke kampung mereka. Akhirnya, para warga itu pun terkena diare. ’’Berdasar informasi warga, sebelumnya para pasien yang terjangkit diare ini meminum air mentah itu.Selang beberapa waktu, mereka langsung terjangkit diare,’’ paparnya. Pemkab Madina melalui Dinkes juga sudah melakukan petranisasi (memberikan obat diare) kepada warga di desa tersebut. Selain itu, mereka juga memberi kaporit pada sumber mata air. Ini untuk mencegah kuman-kuman lebih berkembang biak. ’’Kami berharap metode ini bisa mencegah bertambahnya masyarakat yang terjangkit diare,’’ ujarnya. Warga juga dilarang mengonsumsi air dari mata air Aek Sibaso, terutama untuk diminum langsung.Sebab,selama ini mereka sering mengonsumsi air itu tanpa dimasak terlebih dahulu. ’’Setelah diambil dari mata air Aek Sibaso, mereka langsung mengonsumsinya tanpa memasak terlebih dahulu,’’ paparnya. Bupati Kabupaten Mandailing Natal Amru Daulay kepada SINDO menyatakan, masyarakat harus lebih menyadari tentang pentingnya kesehatan. Dia mengimbau kepada masyarakat untuk membersihkan lingkungan dan memahami hidup sehat. ’’Saya mengimbau kepada warga untuk menjaga pola makan atau mengonsumsi air. Sebelum dikonsumsi, air harus dimasak terlebih dahulu,’’ tandasnya. Khusus kepada dinas terkait, Amru meminta lebih meningkatkan program kerjanya. Artinya, masyarakat harus diberikan pengetahuan tentang kesehatan.Dinas terkait harus rajin memantau perkembangan yang terjadi di lingkungan masyarakat untuk menghindari jatuhnya korban. ’’Masyarakat harus diberikan penyuluhan. Untuk itu, dinas terkait harus giat memberikan penyuluhan tentang pola hidup sehat,’’ ujarnya. Dia menambahkan, Pemkab Madina juga akan bekerja sama lintas sektoral karena posisi kabupaten itu merupakan daerah lintas.Sebab,apa pun jenis makanan yang akan dibawa ke daerah lain harus melalui Kabupaten Madina. Sementara itu, salah seorang warga yang terserang diare Rahma menyatakan, awalnya dia merasakan perutnya sakit dan ingin muntah. Selang beberapa lama, dia langsung muntahmuntah. Melihat kejadian tersebut, keluarganya langsung membawa dia ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan perawatan medis. (zia ul haq) Post Date : 18 November 2008 |