|
MASAMBA--Kabupaten Luwu Utara (Lutra) kembali dilanda banjir, Kamis 4 Mei, kemarin. Banjir kali ini menggenangi Kecamatan Mappedeceng dan Malangke. Walau demikian, tidak ada korban jiwa dalam banjir yang terjadi setelah dua kecamatan itu diguyur hujan sejak Rabu 3 Mei, sore lalu. Dari dua kecamatan yang dilanda banjir ini, Kecamatan Mappedeceng terbilang parah. Pasar Kapidi dan kawasan Homebase, tergenang setinggi lutut orang dewasa. Banjir yang melanda Malangke, terjadi akibat sungai Mario meluap. Banjir tidak kurang dari satu meter ini, menenggelamkan tidak kurang dari 150-an hektare kebun kakao warga setempat. Namun, sampai pukul 14.00 Wita, siang kemarin, air mulai surut. Pemilik kebun memeriksa kebunnya, setelah air surut. "Kami khawatir terjadinya banjir susulan, karena kalau banjir lagi, kebun kami akan tergenang," kata Basir (45), salah seorang petani di Malangke, mengeluhkan banjir itu. Andi Agussalim Baslan, S.Sos, salah seorang anggota DPRD Lutra asal daerah pemilihan Malangke, mengatakan, faktor utama terjadinya banjir di Malangke, akibat sungai Mario meluap. Hujan lebat melanda satu jam daerah itu, kata Agus, sungai ini mulai meluap. "Sesuai hasil peninjauan tim penanggulangan banjir Lutra sebulan lalu, sungai Mario harus dibuatkan bendungan agar airnya dialirkan ke tempat lain, dan alur sungai sepanjang 700 meter ditanggul. Selain itu, sungai itu juga mesti dikeruk, karena telah mengalami pendangkalan," kata Agus, seraya menambahkan, bila dua upaya penanggulangan banjir itu tidak dilakukan secepatnya, maka Kecamatan Malangke akan senantiasa menjadi daerah langganan banjir. Camat Mappedeceng, Drs Armin mengatakan, banjir yang melanda wilayah itu telah dilaporkan kepada bupati. "Setelah itu, pihaknya mengadakan peninjauan ke lokasi banjir. Air telah surut, tetapi masyarakat masih khawatir banjir susulan," katanya. Sumber : CHAIRUL BADERU Post Date : 05 Mei 2006 |