|
TANGERANG -- Para lurah dan camat yang berada di wilayah Kota Tangerang, Provinsi Banten, harus waspada terhadap datangnya bahaya banjir. Sebab saat ini sudah mulai datang musim penghujan, sehingga perlu melakukan antisipasi sejak dini. "Kepada para lurah dan camat agar siaga saat ini karena sudah mulai musim hujan, dan jangan sampai ada warga tidak tertolong karena rumahnya dihantam air bah sehingga kebanjiran," kata Wali Kota Tangerang H Wahidin Halim kepada pers, Kamis (25/11). Dia mengatakan bahwa para lurah dan camat agar melakukan pemantauan ke lapangan dan memberikan penyuluhan kepada warga tentang bahaya banjir. Penjelasan lurah dan camat soal bahaya banjir agar mudah dimengerti oleh warga. Bahkan camat juga hendaknya setiap hari melakukan monitoring terhadap ketinggian air di sejumlah titik yang rawan banjir. Hal ini penting agar warga dapat segera melakukan antisipasi untuk bertindak ketika banjir menerjang rumah mereka. Wali Kota juga mengingatkan seluruh aparat dan dinas yang terkait dengan penanggulangan banjir, harus siap dan siaga di tempat masing-masing, antara lain Dinas Kesehatan, PDAM Kota Tangerang, Dinas Tata Kota, dan Dinas Perumahan dan Permukiman. Pihak Pemkot Tangerang telah membentuk posko terpadu banjir yang terletak di kantor pusat pemerintahan dengan melibatkan sebanyak 100 personel. Posko terpadu banjir tersebut untuk membantu warga korban banjir. Pada posko tersebut sudah tersedia tiga perahu karet dengan menggunakan mesin tempel dan perahu manual untuk melakukan evakuasi bila diperlukan saat banjir datang. Dalam catatan pihak posko banjir, terdapat sekitar 49 titik rawan banjir di wilayah ini seperti di Karawaci, Periuk, Ciledug, Larangan, Cipondoh, Jatiuwung, dan Karang Tengah. Selain itu, juga terdapat titik rawan banjir di beberapa kompleks perumahan seperti Perumahan Total Persada Periuk, Perumahan Pondok Arum Karawaci, Perumahan Sangiang, dan Perumahan Kencana di Ciledug. Banjir menghantam daerah ini akibat meluapnya Kali Cisadane, dan beberapa anak sungai lain yang hulunya berada di kawasan Kabupaten Bogor, Jawa Barat, sehingga sungai itu tidak mampu menahan besarnya debit air yang mengalir. Tahun lalu banjir yang menghantam kawasan Kota Tangerang ini merendam sekitar 14.289 rumah penduduk, dua orang meninggal akibat hanyut, dan kena aliran listrik. Selain itu, sejumlah warga yang dirawat di RSU setempat akibat musibah banjir. "Kita tidak mau peristiwa seperti tahun lalu terulang lagi, semoga dengan adanya posko dan aparat yang siaga jumlah korban yang terkena banjir dapat berkurang," kata Wahidin. Laporan : c21/ant Post Date : 26 November 2004 |