KARAWANG, (PR).- Kendati projek pembangunan Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Leuwisisir, di Desa Leuwisisir, Kecamatan Telukjambe Barat, Kab. Karawang telah rampung, tetapi masih terkendala dengan buruknya akses masuk menuju lokasi. Sepanjang dua belas kilometer jalan menuju lokasi masih dalam kondisi berlumpur.
Menurut Kepala Bidang Kebersihan, Pertamanan, dan Pemakaman Dinas Cipta Karya Kab. Karawang Poltak Lumban Touruan, anggaran sebesar Rp 2 miliar yang posnya terletak di Dinas Bina Marga dan Pengairan Kab. Karawang itu tidak dapat menutupi kebutuhan rigid jalan sepanjang dua belas kilometer. Dengan nilai Rp 2 miliar tersebut, hanya dapat membangun jalan secara rigid sepanjang dua kilometer. ”Kalau seperti itu, menghambat pengoperasian TPSA,” kata Poltak, Minggu (7/2).
Dalam pembahasannya, kata Poltak, Pemkab Karawang akan menganggarkan Rp 2 miliar setiap tahun untuk menyelesaikan pembangunan jalan secara rigid. Dengan demikian, semakin lambat pula pengoperasian jalan tersebut. Selain masalah anggaran, jalan masuk tersebut dianggap tidak memenuhi kelayakan.
”Lebar jalan yang ada sekarang hanya empat meter, sedangkan jalan yang bisa dilewati oleh dua truk adalah lima meter,” ucapnya.
Poltak mengatakan, sebaiknya anggaran Rp 2 miliar itu digunakan untuk pengerasan dengan pasir dan batu sepanjang dua belas kilometer, sehingga dapat dilalui oleh kendaraan pengangkut sampah. TPSA yang sudah selesai dibangun itu sebaiknya segera dioperasikan karena TPSA Jalupang di Kec. Kotabaru, Kab. Karawang sudah tidak dapat menampung sampah yang ada. TPSA itu hanya mampu menampung sekitar 480 meter kubik yang diangkut oleh 37 armada setiap harinya.
Jumlah TPSA tersebut, ucap Poltak, jauh dari produksi sampah di Kab. Karawang yang mencapai 3.200 meter kubik setiap harinya. ”Sementara dua TPA lainnya tidak berfungsi karena ditolak oleh masyarakat setempat,” ujarnya.
Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan Kab. Karawang Yet Dimyati tidak dapat dihubungi melalui telefon genggamnya. Sebelumnya, Yet sempat mengatakan bahwa TPSA Leuwisisir memang belum dioperasikan karena tersendat masalah sulitnya akses masuk ke TPA.
Selain itu, Yet meyakini bahwa pembangunan TPSA di lokasi tersebut malah akan menimbulkan masalah baru berupa banjir dan pencemaran ke daerah tetangga, Kab. Bekasi. (A-153)
Post Date : 08 Februari 2010
|