Banjir lagi, banjir lagi. Itulah yang selalu dikeluhkan warga Jakarta dan beberapa kota besar lainnya ketika musim hujan tiba. Banjir terjadi karena curah hujan yang turun begitu tinggi, sedangkan saluran drainase tidak mampu menampungnya. Hal ini semakin diperparah dengan kondisi tanah yang tidak mampu meresapkan air karena ruang terbuka hijau telah dikonversi menjadi pemukiman penduduk. Sebenarnya, masalah banjir akan segera berakhir dengan lubang resapan biopori (LRB). Lubang berdiameter 10 cm dengan kedalaman 100 cm ini mampu mempercepat peresapan air hujan. Tak hanya itu, kehadiran LRB juga mampu mengatasi kekeringan, menambah cadangan air tanah, mengurangi emisi karbon dan metan, serta mengubah sampah organik menjadi kompos. Buku ini merupakan buku alternatif pengetahuan seputar lubang resapan biopori, yang berguna mencegah banjir, tanah longsor, dan pemanasan global di kawasan pemukiman. Daftar Isi: Prakata Bab 1. Segudang Masalah Akibat Sampah A. Tingginya Produksi Sampah B. Budaya Buang Sampah Sembarangan C. Produksi Emisi Karbon (C) D. Perubahan Iklim E. Lahan Resapan Air Berkurang F. Banjir, Kekeringan, dan Tanah Longsor yang Terus Melanda G. Lubang Resapan Biopori (LRB) sebagai Solusi Bab 2. Mengenal Lubang Resapan Biopori A. Pengertian B. Manfaat Bab 3. Menentukan Lokasi A. Alur Air B. Tidak Membahayakan C. Tata Letak D. Kondisi Tanah E. Tata Guna Lahan F. Penempatan Lokasi LRB pada Berbagai Gaya Taman Bab 4. Teknik Pembuatan A. Alat dan Bahan B. Jumlah LRB yang Ideal C. Membuat LRB D. Biaya yang Diperlukan E. Waktu yang Dibutuhkan Bab 5. Perawatan dan Pemanenan A. Menjaga Agar LRB Tetap Berfungsi B. Menambahkan Sampah Organik C. Memanen Kompos Daftar Pustaka
Post Date : 23 September 2008
|