Luapan Bengawan Jero Rendam 1.398 Rumah

Sumber:kompas - 05 Februari 2011
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

Lamongan, Kompas - Sebanyak 1.398 rumah di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Jumat (4/2), terendam akibat luapan Sungai Bengawan Jero. Hingga semalam, luapan sungai tersebut masih menggenangi enam desa di Kecamatan Glagah dan lima desa di Kecamatan Deket.

Kepala Bagian Humas Informasi dan Komunikasi Kabupaten Lamongan Anang Taufik menyebutkan, di Kecamatan Glagah desa yang tergenang yakni Desa Soko, Gempolmendowo, Rayunggumuk, Morocalang, Pasi, dan Margoanyar. Banjir merendam 215 rumah, dua gedung sekolah dasar (SD), dan sekitar 185 hektar tambak. ”Jalan kabupaten sepanjang dua kilometer juga tergenang dengan ketinggian rata-rata 15 sentimeter,” kata Anang.

Di Kecamatan Deket, banjir menggenangi 975 rumah di Desa Tukkerto, 104 rumah di Desa Laladan, 103 rumah di Desa Leduni, satu rumah di Deketwetan, serta enam SD/MI di Tukerto.

Sementara itu, 15 desa di Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik, di antaranya Dungus, Pandu, dan Morowudi, yang paling parah tergenang luapan Kali Lamong. Banjir juga merendam Desa Cermen Lerek, Kecamatan Kedamean. Sekitar 200 warga dan ternak diungsikan. Di Kecamatan Benjeng, lima desa yang tergenang luapan Kali Lamong dan Kecamatan Benjeng.

Banjir Kali Lamong telah menimbulkan korban jiwa. Supiyah (60), warga Desa Iker iker Geger, Kecamatan Cerme, ditemukan mengambang di depan rumahnya. Menurut tetangga korban, Saiun Kodir (50), pada Kamis (3/2) pukul 06.00 korban terlihat menjemur pakaian di depan rumahnya. Dia diduga terpeleset, lalu tenggelam hingga tewas.

Pemkab Gresik membuat dapur umum di Kantor Kecamatan Cerme dan Kantor Desa Cermen Lerek. Setiap hari didistribusikan nasi bungkus tiga kali dengan total sekitar 2000 nasi bungkus.

Dua titik tanggul Kali Lamong yang jebol membuat air meluber dan menerjang permukiman warga. Kepala Desa Cermen Lerek Sukardi menyebutkan, jebolnya tanggul membuat 200 rumah warga terendam air dengan ketinggian 50 sentimeter hingga 1,5 meter. Sebagian warga diungsikan ke tempat yang aman. Begitu pula hewan, seperti kambing dan sapi, sudah diungsikan.

Terserang gatal-gatal

Banjir masih menggenang pada beberapa wilayah di Kabupaten Tegal dan Pekalongan, Jawa Tengah, Jumat, dengan ketinggian 20-50 sentimeter. Banjir juga mengakibatkan beberapa penyakit, terutama gatal dan kutu air.

Sri Mulyani (9), siswa kelas IV SD Mejasem Timur 01, mengaku mengalami kutu air akibat harus berjalan di dalam genangan air. Padahal, air tersebut kotor karena berasal dari limpahan air sungai dan sawah.

Di Desa Pesarean, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal, banjir sudah surut. Meski demikian, kondisi lingkungan masih terlihat kotor dan becek. Beberapa warga mengalami gatal-gatal.

Selain Kabupaten Tegal, banjir juga masih menggenangi beberapa daerah di Kabupaten Pekalongan, seperti Desa Jeruksari dan Mulyorejo. (ACI/WIE)



Post Date : 05 Februari 2011