Longsor Susulan Masih Terjadi di Malalak

Sumber:Kompas - 10 November 2008
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

Padang, Kompas - Longsor susulan masih terjadi di Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Minggu (9/11) pukul 15.00. Lokasi longsor sama dengan sebelumnya. Tidak ada laporan korban jiwa, sementara tim SAR mengungsi ke kawasan yang dinilai lebih aman.

Manajer Satuan Koordinasi Pelaksana (Satkorlak) Penanggulangan Bencana Sumbar Ade Edward mengatakan, longsor susulan terjadi akibat sebagian tanah yang longsor Jumat lalu tertahan di hulu Sungai Batang Mangui.

”Saat ini sedang disiapkan tim untuk membobol genangan material yang tertahan di hulu agar longsor susulan terkendali. Badan sungai sementara ditutup untuk semua orang,” katanya.

Syahrul Junaidi, anggota tim SAR dari Orari Bukittinggi, mengatakan, longsor kali ini didahului gelombang air setinggi lebih kurang satu meter dari pinggang Gunung Singgalang. Air itu lalu menyapu tanah yang terperangkap di hulu.

Belum ditemukan

Hingga semalam, dua warga Malalak, yang diduga kuat menjadi korban longsor, belum ditemukan. Mereka adalah Nadisyam (55, bukan sudah ditemukan seperti tertulis di Kompas Minggu) dan Syahrul Syafar (9)—hilang setelah longsor pertama terjadi Jumat lalu.

”Dari keterangan tetangga, kedua korban biasa tidur di lantai dua rumah mereka. Rumah itu ikut tersapu tanah dan air yang longsor dan hingga kini kami belum bisa menemukan rumah keluarga tersebut,” ujar Syahrul.

Kemarin, tim SAR yang melakukan penyisiran di lokasi longsor menemukan dua jenazah korban longsor, yaitu Asnimar (60) dan Darius Sutan Makmur (70, bukan sudah ditemukan seperti tertera di Kompas Minggu). Mereka ditemukan dalam posisi tidak berjauhan dan tertimbun lumpur sedalam 2 meter.

Sehari sebelumnya juga ditemukan dua korban, yaitu Nida dan Medina Seprina.

Banjir di Samarinda

Masih soal longsor, dari Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dilaporkan, hujan deras yang turun di wilayah selatan lereng Gunung Merapi kemarin siang menyebabkan setidaknya tiga titik penambangan pasir di Kali Gendol longsor.

Sementara itu, dari Samarinda, Kalimantan Timur, dilaporkan, banjir akibat luapan Sungai Karangmumus semakin meluas sehingga bangunan yang terendam semakin banyak. Diperkirakan 5.000 bangunan terendam air dengan ketinggian 50 sentimeter hingga 1,5 meter. (BRO/ART/ENG)



Post Date : 10 November 2008