|
Suplai air bersih untuk warga kota Samarinda berhenti selama dua hari. Ini terjadi akibat perbaikan di instalasi pengolahan air (IPA) Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Selili. Penghentian suplai air bersih itu tentu saja mengakibatkan warga Samarinda kelabakan. ''Perbaikan itu mestinya direncanakan. Dan seharusnya PDAM mengumumkannya, sehingga warga sempat menampung air sebanyak-banyaknya,'' kata Ratna, warga Gang Arwana II, Jalan Sultan Alimuddin, Samarinda. Tapi macetnya aliran air bersih tersebut akibat musibah longsor di Jalan Lumba-lumba, Selili. Longsor itu merusak jaringan pipa pembuangan limbah lumpur dari IPA PDAM. Gangguan distribusi air bersih ini menjadi topik hangat harian Kaltim Post, Samarinda, edisi Senin 9 April. Praktis, akibat penghentian produksi air, ribuan pelanggan PDAM tak bisa mendapatkan air bersih. Yakni di daerah Sambutan, Sei Kapih, Sei Kerbau, Sei Dama, Jalan Otto Iskandardinata, Jalan Kakap, Jalan Tongkol, Jalan Gurami, Jalan Jelawat, Jalan Biawan, Jalan Urip Sumoharjo, dan Jalan Marsda Abdurahman Saleh. Kepala Seksi Humas PDAM Samarinda, Syarif Rahman Hakim, mengakui bahwa pihaknya tidak sempat menyampaikan pengumuman perbaikan lantaran awalnya menganggap IPA masih bisa dioperasikan. "Tapi ternyata kondisinya semakin mengkhawatirkan. Kalau tidak cepat diperbaiki, bisa berdampak semakin longsornya tanah yang lain," katanya.Sonny Tulang Post Date : 18 April 2007 |