Longsor dan Banjir Landa Samarinda

Sumber:Kompas - 26 November 2008
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

Samarinda, Kompas - Hujan yang turun sejak subuh sampai siang mengakibatkan longsor dan banjir di Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa (25/11). Longsor merusak empat rumah warga, sedangkan banjir merendam sekitar 500 bangunan di tiga kecamatan.

Rumah Sulam di RT 19, Kelurahan Air Putih, Kecamatan Samarinda Ulu, sebagian besar tertimbun, sedangkan rumah Junaidi nyaris roboh akibat longsor. ”Sepeda motor saya terkubur,” kata Sulam sedih. Dia dan keluarganya berhasil menyelamatkan diri dan sebagian harta bendanya.

Dua rumah lainnya, di lokasi serupa, milik keluarga Purwanto dan Darmuji rusak ringan akibat longsor tersebut. ”Beberapa permukiman rawan terkena longsor sebab berada di tepi bukit,” kata Wakil Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang saat meninjau lokasi kejadian kemarin.

Tanah bukit Batu Lumpang longsor sekitar pukul 09.00 Wita. Sebanyak 16 orang dari empat keluarga korban longsor itu terpaksa mengungsi ke tetangga.

Selain longsor, Samarinda juga dilanda banjir dengan ketinggian sekitar 50 sentimeter. Sejumlah rumah, warung, dan toko di Samarinda Utara, Samarinda Ulu, dan Sungai Kunjang terendam. Di beberapa ruas jalan utama, banjir menyebabkan kemacetan lalu lintas.

Tergenang

Masih terkait cuaca buruk, di Banda Aceh, Nanggroe Aceh Darussalam, juga dilaporkan, kemarin hujan turun di Banda Aceh dan Aceh Besar cukup deras sehingga sejumlah ruas jalan di kedua wilayah itu tergenang.

Petani khawatir dengan kondisi cuaca yang demikian. Syamsiah, petani di Kecamatan Lubuk, misalnya, mengatakan, mereka baru saja mulai menanam padi setelah beberapa bulan terakhir daerah itu dilanda kemarau panjang. ”Baru sekitar satu atau dua pekan terakhir kami memindahkan batang-batang padi yang baru disemai ke lahan sawah,” kata Syamsiah.

”Kalau hujannya seperti ini setiap hari, dari pagi hingga petang, sawah-sawah kami akan terendam. Padahal, kami berharap banyak pada musim tanam kali ini,” kata Syamsiah menambahkan.

Hal yang sama dikemukakan Hasan, petani di wilayah serupa. ”Kalau curah hujannya terlalu berlebihan dan waktunya lama, kami khawatir gagal panen,” ujarnya.

Informasi yang diperoleh dari Satuan Koordinator Pelaksana Penanggulangan Bencana dan Pengungsi Nanggroe Aceh Darussalam, hujan di wilayah Aceh Tenggara beberapa hari belakangan ini telah menyebabkan Sungai Alas meluap. Meski demikian, tidak ada korban, kecuali dua rumah warga dan satu mushala di Desa Kutarih, Kecamatan Babussalam, nyaris ambruk terkikis air sungai yang meluap.

Waspada

Sementara itu, di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Wakil Gubernur Esthon Foenay meminta masyarakat mewaspadai bencana longsor selama musim hujan ini.

”Kewaspadaan terutama untuk permukiman penduduk di lereng bukit, gunung, atau pinggang bukit. Di kawasan tersebut jika dimungkinkan dibangun saluran air dan tidak menebang pohon- pohon di sekitarnya,” kata Foenay saat memimpin rapat koordinasi penanggulangan bencana di Kupang kemarin. (BRO/CHE/KOR/MHD)



Post Date : 26 November 2008