|
Cilegon, Kompas - Limbah industri yang dibuang di Tempat Pembuangan Akhir Bagendung, Cilegon, Banten, menjadi ancaman bagi warga setempat. Selain mengeluarkan bau busuk, limbah industri dikhawatirkan menyebarkan penyakit infeksi saluran pernapasan akut. Samsuri, tokoh masyarakat Kampung Sambibuhut, Desa Bagendung, Kecamatan Cilegon, Jumat (3/2), menuturkan, beberapa hari lalu datang sejumlah truk pengangkut limbah industri. Limbahnya seperti pasir berwarna hitam dan mengeluarkan bau menyengat, ujarnya. Warga di sekitar TPA Bagendung mengira limbah itu tergolong bahan berbahaya dan beracun (B3). Pasalnya, bau yang dihasilkan berbeda dengan bau sampah-sampah lain yang biasa dibuang di TPA tersebut. Perbedaan bau limbah itu membuat warga cemas limbah industri itu akan membawa penyakit. Kemarin saja ada beberapa kerbau yang sakit karena minum air sungai yang tercemar limbah dari TPA. Malah ada yang mati, kata Marzuki, warga lain. Berdasarkan pantauan, kemarin terlihat limbah menyerupai pasir berwarna hitam tercampur dengan tumpukan sampah dari industri. Terdapat juga air limbah sampah atau air lindi yang berwarna hitam tergenang di bawah tumpukan sampah. Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Pertambangan, dan Energi Cilegon Agus Widodo menjelaskan, limbah industri yang dibuang ke TPA Bagendung tidak tergolong limbah B3. Itu hanya blotong sisa olahan gula rafinasi menjadi gula pasir, katanya. Namun, hasil uji laboratorium menunjukkan zat kimia yang terkandung dalam air lindi sudah melebihi baku mutu. Karena itu, Pemerintah Kota Cilegon memutuskan menutup TPA dari limbah industri. (NTA) Post Date : 04 Februari 2006 |