|
JAKARTA--MIOL: Sedikitnya lima orang dinyatakan tewas dan beberapa lainnya mengalami cedera ketika banjir melanda kawasan pemukiman di dusun Binasari, Tapanuli Selatan, Sumatra Utara. Para korban tewas setelah terseret arus deras sungai yang meluap. "Empat penduduk tewas Sabtu lalu dan seorang lainnya meninggal, hari ini setelah sempat mendapat perawatan di rumah sakit," ungkap Dorlan S Naibaho, ketua Yayasan Fathan Mubina, Senin (17/10). Para korban yang tewas adalah Mohammad Pasaribu (39), Erida Boru Ritonga (24), Kasni Nasution (9), Erita Pohan (9) dan Elvi Pasaribu (8) anak bungsu Mohammad Pasaribu. Elvi sendiri sempat dibawa ke rumah sakit di Padang Sidempuan. Namun, walau sempat mendapat pertolongan, nyawa Elvi tidak bisa diselamatkan. Dorlan mengatakan, banjir yang terjadi disebabkan hujan deras yang turun Kamis dan Jumat yang berlanjut hingga Sabtu pekan lalu. Peristiwa yang merenggut korban jiwa itu sendiri terjadi ketika para korban ingin kembali ke rumah saat hujan deras. Ketika sedang menyeberang jembatan yang berada di atas sungai, arus deras datang dan langsung menghantam tiang jembatan. Terjangan air dan lumpur serta batang kayu tersebut membuat jembatan langsung roboh dan membuat para korban langsung terseret arus. Sabar N, anggota Yayasan Fathan Mubina mengatakan banjir juga menghancurkan tiga rumah dan tempat pembibitan kelapa sawit. Ia menduga batang-batang kayu yang terbawa banjir berasal dari penebangan hutan yang dilakukan PT Ondop Perkasa Makmur (OPM). "PT OPM saat ini mengaku sebagai pengelola hutan yang selama ini dikelola penduduk setempat dan Yayasan Fathan Mubina," katanya. (Ant/OL-06) Post Date : 18 Oktober 2005 |