Lima Kecamatan Terendam Banjir

Sumber:Pikiran Rakyat - 30Januari 2006
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
SUBANG, (PR).Ribuan rumah sawah serta tambak di lima kecamatan di wilayah Pantura Subang disergap air bah akibat jebolnya tanggul dan melimpahnya air Sungai Cipunagara, Minggu (29/1) dini hari. Ketinggian banjir bandang tersebut bervariasi antara 50 cm bahkan di sejumlah tempat yang terdekat dengan dam Cipunagara ketinggian air mencapai lebih dari 1,5 meter. Jumlah kerugian akibat banjir itu belum bisa diperkirakan dan tengah ditangani aparat desa/kecamatan setempat.

Masyarakat yang menjadi korban banjir diungsikan sementara ke tempat-tempat yang lebih tinggi seperti jembatan layang Pamanukan Subang dan lainnya.

Berdasarkan pengamatan "PR" di lokasi banjir, air bah yang datang menyergap rumah, sawah, dan tambak milik warga terjadi pada Minggu dini hari. Hingga berita ini dibuat, ketinggian air banjir yang menggenangi Kecamatan Pamanukan dan sekitarnya terus naik.

Menurut keterangan, banjir yang terjadi tahun ini tergolong besar dan setelah kejadian terakhir pada tahun 1963. "Saya yang sudah lama tinggal di Pamanukan pernah mengalami banjir seperti ini pada tahun 1963," ujar Sugandi (64), warga Pamanukan.

Banjir bandang yang menggenangi lima kecamatan tersebut diakibatkan oleh hujan yang turun selama beberapa hari ini di daerah hilir sungai Cipunagara. Hujan yang turun selama beberapa hari ini menyebabkan air yang mengalir dari hulu ke laut melalui sungai Cipunagara bertambah besar saat memasuki hilir. Sedangkan di lain pihak, air di laut tengah mengalami pasang sehingga air yang mengalir dari sungai menjadi tertahan dan akhirnya air sungai Cipunagara meluap.

Jebol

Genangan air menjadi tambah tinggi setelah jebolnya tanggul Cipunagara yang berada di Kampung Sukamanah Desa Pusakajaya Kecamatan Pusakanagara.

Hingga siang kemarin, warga dibantu aparat dari berbagai instansi masih berusaha mengevakuasi warga, terutama ibu-ibu yang tersergap air bah. Dengan menggunakan peralatan sederhana seperti ban dalam bekas, tali tambang plastik, tim penolong berupaya menyisir rumah-rumah warga yang berada di gang, misalnya di Desa Mulyasari RT 01 RW01 yang ketinggian airnya mencapai lebih dari 1,5 meter. Tim penolong itu mencari warga terutama ibu-ibu yang masih berdiam diri di rumahnya. Mereka kemudian dibawa dan diungsikan ke tempat lain.

Banjir bandang akibat meluapnya Sungai Cipunagara menyebabkan sebagian daerah di seberang jembatan layang Pamanukan ke arah Pondok Bali tergenangi air setinggi antara 50 cm hingga 1,5 meter. Sedangkan daerah di seberang jembatan layang Pamanukan ke arah Binong hanya sebagian yang tergenang.

Sejumlah tempat yang dijadikan tempat pengungsian sementara adalah bangunan Pamanukan Trade Centre, SD Yayasan Islam, Islamic Centre dan sebagainya.

Data sementara yang diperoleh, lima kecamatan yang menjadi korban bencana banjir itu meliputi lima desa di Kecamatan Pamanukan dengan jumlah rumah yang tergenangi mencapai kurang lebih 10.000 rumah, 8.000 ha sawah dan lainnya. Delapan desa di Kecamatan Pusakanagara, 1.308 rumah terendam banjir, 1.475 ha sawah, Kecamatan Legonkulon dengan jumlah rumah yang terendam air mencapai 1.875 buah, 1.571 ha sawah dan 1.246 tambak.

Kemudian, dua desa di Kec. Ciasem dengan jumlah rumah yang terendam 396 buah, sawah 40 ha dan Kec. Blanakan, jumlah rumah yang terendam air berjumlah 700 buah, 1.000 ha sawah.(A-86)

Post Date : 30 Januari 2006