Lima Kecamatan Terancam Kekurangan Air Bersih

Sumber:Koran Tempo - 05 Oktober 2010
Kategori:Air Minum

TANGERANG - Sebanyak 342 ribu warga lima kecamatan di Kabupaten Tangerang terancam gagal menikmati air bersih siap minum akibat konflik antara PT Aetra Air Tangerang dan Pemerintah Kota Tangerang.

Konflik mencapai puncaknya tatkala Pemerintah Kota Tangerang menghentikan paksa pembangunan Intake (tempat pengambilan air baku utama) di Jalan K.S. Tubun, Kelurahan Goang Jaya, Kota Tangerang.

"Ini adalah hambatan terbesar untuk memenuhi target selesainya proyek pengolahan air bersih pada Juni 2011," ujar Direktur Teknik Aetra Edi Hari Sasono kemarin.

Jumat pekan lalu, Pemerintah Kota Tangerang menghentikan pembangunan pipa air bersih Aetra. Perusahaan tersebut dituduh belum mengurus izin galian dan izin mendirikan bangunan proyek Intake di bantaran Sungai Cisadane.

Edi menambahkan, dalam rancangan proyek, air baku utama dari Intake akan dialirkan ke tempat instalasi pengolahan air bersih Aetra di Sepatan melalui saluran utama air sepanjang 6 kilometer.

Air kemudian diolah menjadi air bersih siap minum dan disalurkan ke lima kecamatan, yaitu Kecamatan Sepatan, Pasar Kemis, Cikupa, Balaraja, dan Jayanti.

Saat ini Aetra sedang mengerjakan pemasangan pipa utama, pipa sekunder, dan pipa tersier yang menghubungkan lima kecamatan sebagai saluran distribusi air bersih.

Ketua Tim Monitoring dan Evaluasi Kerja Sama Pemerintah-Swasta Kabupaten Tangerang Hendra Irsyansah memastikan Aetra dan Pemerintah Kabupaten Tangerang akan memenuhi semua syarat dan ketentuan dari Kota Tangerang.

"Kami ingin masalah ini cepat selesai, proyek kembali berjalan," kata Hendra.

Juru bicara Pemerintah Kabupaten Tangerang, Leli Yuliawati, mengatakan warga di wilayah Pantai Utara Tangerang sangat membutuhkan air bersih. Pasalnya, hingga kini Perusahaan Daerah Air Minum belum bisa menjangkau wilayah tersebut.

Salah satu pertimbangan dibuatnya kerja sama pengolahan air bersih dengan swasta adalah Kejadian Luar Biasa Muntaber di Sepatan pada 2006 dan 2008. Penyebabnya, air yang dikonsumsi warga tidak memenuhi standar mutu.JONIANSYAH



Post Date : 05 Oktober 2010