Lima Kecamatan Rawan Kekeringan

Sumber:Suara Merdeka - 04 Juli 2006
Kategori:Air Minum
SLAWI - Kekeringan yang melanda sebagian wilayah di Kabupaten Tegal sekarang ini dinilai terjadi lebih awal. Sebab, biasanya mulai berlangsung pada akhir bulan Agustus. Dengan demikian, daerah yang rawan kekeringan dikhawatirkan akan semakin meluas.

Hal itu dikatakan Kabag Kesra Drs Masykur FS MSi, kemarin. Menurut dia, pada tahun 2005 jumlah warga yang mengalami kesulitan air bersih mencapai 115.790 jiwa atau 27.738 keluarga. Tahun ini mereka terancam mengalami hal yang sama lagi.

Pada 2005, kekeringan melanda sembilan desa yang tersebar di lima kecamatan. Yakni, Desa Tamansari, Capar (Kecamatan Jatinegara), Sigentong, Sidomulyo, Kreman (Warureja), Kertasari (Suradadi), Semedo, Penujah (Kedungbanteng), dan Sesepan (Balapulang).

Saat ini sekitar 1.300 warga Desa Penujah, Kecamatan Kedungbateng, Kabupaten Tegal sudah mulai kesulitan mendapatkan air bersih. Sebab, sebagian besar sumur sudah tidak mengeluarkan air. Kekeringan paling parah terjadi di RT 6 dan RT 7, RW 3. Setiap pagi dan sore mereka harus mencari air di sungai yang berjarak sekitar 1 kilometer dari permukiman warga.

Masykur mengatakan, untuk membantu warga, pihaknya sudah mengajukan bantuan air bersih kepada Gubernur. Namun, karena kekeringan terjadi lebih awal, Pemkab tetap akan mengupayakan bantuan lebih cepat.

"Kami akan segera mengantisipasi dan berkoordinasi dengan dinas/instansi terkait. Dalam waktu dekat, kami akan memberikan bantuan air bersih ke desa-desa yang membutuhkan," jelasnya.

Pengedropan Air

Lebih lanjut dia mengatakan, bantuan akan diberikan sesuai dengan jumlah penduduk yang kesulitan air bersih secara bergilir. "Air dibelikan dari PDAB Jateng di Slawi," terangnya.

Secara terpisah, Ketua Komisi C DPRD Sofiyudin SAg MPd mengatakan, setidaknya ada 11 desa di empat kecamatan yang rawan kesulitan air bersih.

Yakni, Desa Semedo, Karangmalang, Penujah (Kedungbanteng), Pener, Darmasuci (Pangkah), Wotgalih, Luwijawa, Padasari (Jatinegara), Kendayakan, Ragimulya, dan Kreman (Warureja).

"Untuk mengantisipasi kesulitan air bersih itu perlu dibuat embung dan sumur artetis. Kami akan mengusulkan pembuatan sumur artetis tersebut dalam pembahasan APBD 2007 mendatang. Sedangkan jangka pendeknya, Komisi C akan mengusulkan ke Pemkab supaya melakukan dropping air ke desa-desa yang membutuhkan," ujarnya. (H3-65)

Post Date : 04 Juli 2006