Lima Kabupaten Kebanjiran

Sumber:Kompas - 19 November 2008
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

Banda Aceh, Kompas - Lima kabupaten di wilayah pantai barat dan tengah Aceh, yaitu Kabupaten Aceh Tenggara, Aceh Singkil, Aceh Selatan, Aceh Barat, dan Aceh Jaya, dilanda banjir. Tinggi air 70-150 sentimeter. Saat ini data banjir belum sampai di Satuan Koordinasi Pelaksana Penanggulangan Bencana Alam dan Pengungsi.

Kepala Ruang Pusat Pengendalian dan Operasional Satuan Koordinasi Pelaksana Penanggulangan Bencana Alam dan Pengungsi (Satkorlak PBP) Nanggroe Aceh Darussalam, Iskandar, Selasa (18/11) di Banda Aceh, mengatakan, belum ada laporan dari daerah dan baru tahu setelah membaca koran.

Bupati Nagan Raya T Zulkarnaini yang dihubungi dari Banda Aceh menyatakan, beberapa kecamatan di kabupaten itu kebanjiran akibat hujan deras sejak akhir pekan lalu.

Desa Kuala Seumayam, Kecamatan Darul Makmur, merupakan daerah yang terparah. Menurut Keuchik Kuala Seumayam, Muhammad, banjir disebabkan luapan Sungai Kuala Seumayam dekat permukiman warga. Kalau hujan tidak berhenti, warga harus mengungsi ke tempat lebih tinggi.

Camat Trumon, Kabupaten Aceh Selatan, Isa Ansari, mengatakan, dari 17 desa di wilayah kerjanya, tiga desa sering kali dilanda banjir. Salah satunya adalah Desa Padang Harapan yang ditinggali 232 penduduk.

”Air kiriman dari Kecamatan Trumon Timur dan Rawa Kluet. Tinggi genangan sekitar pusar orang dewasa,” katanya. Namun, warga belum mengungsi.

Sementara itu, Rasmidi Maudy, Camat Kluet Selatan, mengatakan, sekitar 400 penduduk Desa Ujung Pasir yang sempat dilanda banjir sudah kembali ke rumahnya. Beberapa tahun terakhir luas desa itu terus berkurang karena tergerus Sungai Kluet. Kini desa itu tinggal 25 persen dari 100 hektar lahan desa yang tersisa.

Belum diatasi

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Labuhan Batu, Sumatera Utara, belum menetapkan banjir yang merendam 120 rumah dan menyebabkan 300 ha padi puso di Desa Sialang Taji, Kecamatan Kualuh Hulu Selatan, sebagai bencana. Menurut Wakil Bupati Labuhan Batu Sudarwanto, pemkab akan melakukan survei hari Jumat ini.

Dinas Pengairan Provinsi Sumut belum mempunyai langkah konkret untuk mengatasi tanggul Sungai Kualuh yang jebol sepanjang 100 meter pada 1 Oktober lalu. Instansi itu menunggu air sungai surut.

Kepala UPT Balai Pengelolaan Sumber Daya Air Kualuh Barumun Dinsa Sitompul mengatakan, air sungai diperkirakan surut pada bulan Januari. ”Kalau menutup tanggul sekarang, sama seperti membuang garam ke laut,” kata Sitompul.

Dari Jawa Barat dilaporkan, harga sayuran di sejumlah pasar tradisional di Kota Bandung sejak dua minggu terakhir melonjak 50 persen. Hal itu akibat banjir di Jateng dan Jabar.

Ade Ibrahim (40), pedagang sayuran di Pasar Induk Caringin, menuturkan, sejak musim hujan pasokan sayuran untuk kiosnya berkurang drastis. ”Biasanya ada tujuh truk per hari dari Brebes dan Purbalingga. Kini tinggal 3-4 truk per hari,” katanya.

Menurut Icih (37), pedagang sayuran di Pasar Cihargeulis, harga bawang merah Rp 8.000 per kg jadi Rp 12.000 per kg. Tomat dari Rp 3.000 per kg jadi Rp 4.500 per kg. Cabe merah dari Rp 14.000 per kg jadi Rp 16.000 per kg.

Hasan Mubaroq (29), sopir truk pengangkut sayuran asal Purbalingga, menyatakan, banjir di beberapa ruas pantai utara membuat perjalanan terlambat 10-12 jam. (MHD/WSI/GRE)



Post Date : 19 November 2008