Lima Desa Terendam Banjir

Sumber:Koran Sindo - 13 Januari 2010
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

SEKAYU(SI) – Tingginya intensitas hujan di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) menyebabkan warga di lima desa di wilayah Kecamatan Babat Toman terendam air dan terisolasi.

Beberapa hari terakhir warga yang ada di desa-desa dalam wilayah Kecamatan Babat Toman belum dapat bernapas lega karena banjir musiman yang sebulan terakhir menggenangi sebagian besar wilayah kecamatan tersebut belum juga surut. Terkait hal itu, pemerintah kecamatan setempat melakukan pendataan melalui pemerintah desa yang wilayahnya tergenang banjir.

Hal itu dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kerugian yang diderita warga akibat dari banjir yang hampir setiap tahun melanda wilayah kecamatan ini. Camat Babat Toman Drs Bustanul Arifin mengatakan, semenjak beberapa hari lalu,pihaknya sudah memberikan imbauan kepada para kepala desa (kades) yang ada di Kecamatan Babat Toman untuk mulai melakukan pendataan di masing-masing wilayah untuk mengetahui dampak yang diakibatkan oleh banjir.“

Hasil pendataan nantinya akan kita terima dalam bentuk laporan dari masing-masing desa yang wilayahnya terendam banjir. Kemudian, apabila semua laporan sudah masuk ke kita, dari sana kita bisa melihat apakah ada kerusakan yang cukup parah dari banjir tersebut,” jelasnya.

Dia menjelaskan berdasarkan pantauan pihak Kecamatan Babat Toman di lapangan, dari 27 desa dan kelurahan yang ada, hanya sekitar 5 desa yang tidak di terendam banjir. Adapun sisa 22 desa terendam banjir,namun masih dalam tahap wajar dibandingkan dengan tahun lalu.

“Wilayah kecamatan kita ini (Babat Toman) di sebelah Sungai Musi, jadi wajar kalau banjir musiman tiba hampir seluruh desa terendam banjir. Kita sudah turun ke lapangan,kita melihat banjir masih dalam tahap wajar,”jelasnya. Sementara itu, Kades Karang Ringin I Muzairin menjelaskan puluhan rumah warga yang terendam banjir saat ini sudah mulai kering.

Sebagian warga mulai membersihkan lumpur sisa-sisa dari banjir.Namun, dirinya belum bisa menaksir berapa kerugian yang diderita warga akibat musibah tersebut. “Kita sudah mulai melakukan pendataan dan belum mengetahui persis berapa kerugian.Namun,untuk kerusakan,cukup parah,sejauh ini tidak kita temukan,”jelasnya.

Dia menjelaskan, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan dinas terkait dalam mengatasi banjir yang terjadi setiap tahun. Meski tidak ada permasalahan, pihaknya tetap siaga dengan segala kemungkinan yang bakal terjadi.

Bahkan,posko-posko kesehatan selain puskesmas dan pusat kesehatan di tingkat desa tetap melakukan koordinasi. “Kita tetap melakukan koordinasi dengan dinas dan kecamatan guna mempermudah seluruh proses evakuasi dan risiko yang ada supaya tidak memakan korban jiwa,” tukasnya. (edy parmansyah)



Post Date : 13 Januari 2010