Lima Desa di Bandung Terendam

Sumber:Kompas - 14 Maret 2007
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
Bandung, Kompas - Lima desa di Kecamatan Banjaran terendam air bah, setidaknya selama tiga jam, setelah hujan deras mengguyur Kabupaten Bandung bagian selatan Senin (12/3) malam. Air sungai menggenangi ratusan rumah dan bangunan lainnya secara tiba-tiba dan dalam waktu singkat.

Lima desa yang terendam itu adalah Desa Banjaran, Banjaran Wetan, Ciapus, Tarajusari, dan Kamasan. Penyebab datangnya air bah antara lain akibat meluapnya Sungai Cibanjaranyang menggenangi Desa Ciapus, Banjaran Wetan, dan Banjaranserta Sungai Cisangkuyyang menggenangi Desa Tarajusari dan Kamasan.

Asep Kartiwa, warga Desa Banjaran, mengungkapkan, air Sungai Cibanjaran meluap dalam waktu singkat Senin malam saat hujan turun beberapa jam sejak pukul 21.00 WIB. Air sungai tersebut merendam badan jalan dengan ketinggian sepinggang orang dewasa. "Saya sempat masuk beberapa menit ke dalam rumah, tetapi segera keluar karena air sungai sudah naik (masuk ke rumah) setinggi 50 sentimeter," kata Asep kemarin.

Rumah rusak

Beberapa rumah yang ada di RW 9 Desa Banjaran juga rusak akibat diterjang air bah. Ketua RW 9 Enjuh Juhiya menjelaskan, pihaknya untuk sementara memperbaiki rumah milik warga yang rusak dengan dana swadaya. Dinding bambu dari salah satu rumah warga, misalnya, diganti karena jebol terkena air yang mengalir tiba-tiba.

Dia menambahkan, dua jembatan bambu di wilayah itu juga jebol terbawa air. Satu jembatan bambu dengan lebar 1,2 meter dan panjang 12 meter adalah milik pribadi warga. Satu jembatan lainnya, katanya, adalah jembatan yang menghubungkan Desa Banjaran dengan Desa Ciapus.

"Banjir terakhir terjadi tahun 2005. Sebelumnya juga terjadi banjir serupa, yakni tahun 1970-an," kata Enjuh.

Sekretaris Desa Banjaran Nanang Ganda Prayitna menjelaskan, enam RW di desanya terkena air bah dan diperkirakan 170 rumah di Desa Banjaran Wetan terendam dalam tiga jam.

Menurut Koswara, warga RW 4 Desa Banjaran Wetan, banjir dua tahun lalu bahkan mengakibatkan dua warga tewas. Banjir di wilayah itu, lanjutnya, parah karena posisinya yang lebih rendah daripada posisi desa sekitarnya. Selain itu, RW 4 berada di sekeliling Sungai Cibanjaran.

Kemarin lumpur yang terbawa air bah baru sebagian yang bisa dibersihkan warga. Supriyadi, warga RW 4, mengatakan, ketebalan lumpur yang tersisa dari air bah mencapai 75 sentimeter dan baru sebagian jalan desa yang bisa dibersihkan. (eld)



Post Date : 14 Maret 2007