Lereng Merapi Krisis Air Bersih

Sumber:Jawa Pos - 07 November 2008
Kategori:Air Minum

BOYOLALI - Disaat musim hujan, air melimpah di mana-mana. Namun berbeda di tiga dukuh, yakni Takeran, Stabelan, dan Belang di Desa Tlogolele, Kecamatan Selo. Warga di tiga dukuh itu kini merintih kekurangan air bersih lantaran pipa air putus. Penyebabnya adalah hujan deras yang melongsorkan bukit. Padahalbukit yang longsor itu sebagai landasan pipa ke sumber air di puncak gunung.

Awal mula krisis air itu, ketika warga mengetahui aliran air ke kran-kran rumah menyusut. Warga kemudian mengecek ke pipa hingga menyusurinya di Jurang Sepi. Daerah tersebut sekitar 5 kilometer dari kampung mereka. Kecurigaan warga pun benar bahwa sebanyak 5 batang pipa putus terbawa longsoran ke sungai saat banjir. "Kejadian ini sudah sekitar 3 hari yang lalu," tutur Harmanto, 40, warga sekitar.

Hingga kini, pipa yang rusak itu belum dibenahi. Untuk mencukupi kebutuhan air bersih, warga hanya mengandalkan air hujan yang ditampung di bak atau ember. Krisis air di musim hujan itu merupakan kali kedua. Sebab, warga sudah menderita kekurangan air bersih saat musim kemarau lalu.

Dikatakan Harmanto, pipa pralon yang melintas sungai memang rawan karena langsung ditanam di dasar sungai. Sehingga saat banjir datang, tanah longsor dan membawa pipa tersebut.

"Seharusnya, pipa tersebut dipendam di dasar sungai lalu dicor dengan campuran semen dan pasir. Tapi warga tidak memiki dana untuk membeli semen," keluhnya.

Penderitaan belum usai ketika warga mengecak di sumber air bukit juga tertimpa longsoran bukit. Tak ayal sumber air tersebut tertutup dan membuat aliran di beberapa saluran pralon macet. "'Kami pernah mengusulkan ke pemerintah desa untuk memanfaatkan sumber air di Kali Apu, tetapi sampai sekarang belum terealisasi."' tandas dia.

Kadus Tlogolele, Sastro Diharjo mengatakan, pralon-pralon itu dibangun sewadaya masyarakat dan dibantu pemerintah. dia mengharapkan, pipa itu segera dibenahi agar saluran air bersih ke warga secepatnya bisa mengalir normal. "Kami terpaksa menggunakan air seadanya. Sampai-sampai jarang mandi gara-gara air hanya crat crit ," tambahnya.

Sementara itu, Kades Tlogolele Budi Harsono mengakui kerawanan air bersih di desanya. Menurutnya, kondisi Tlogolele yang berada di lereng paling atas Merapi memang rawan air bersih.

Saat kemarau, sumber air tersebut ada yang menyusut sehingga tidak cukup untuk memasok kebutuhan warga. Sebaliknya saat musim hujan pipa pralon yang mengalirkan air sering hanyut oleh banjir.

Terkait dengan pemanfaatan sumber air Kali Apu, dia mengaku sudah memanfaatkannya. Air dari sumber dialirkan ke atas dengan menggunakan tekanan air itu sendiri ke bak- bak penampungan. ''Memang warga masih kekurangan air dan kami berusaha untuk mencari sumber air baru. Di bagian atas, saya dengar ada sumber yang belum dimanfaatkan, secepatnya akan saya cek bersama masyarakat,'' tegasnya. (un/bun)



Post Date : 07 November 2008