BANDUNG, (PR).- Lelang megaprojek Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Kota Bandung akan digelar pada November mendatang. Pemerintah Kota Bandung mengandalkan pinjaman dari Pusat Investasi Pemerintah (PIP) untuk membiayai pengerjaan megaprojek tersebut.
Pada Rabu (29/9) pagi, Sekda Pemerintah Kota Bandung Edi Siswadi melakukan presentasi perkembangan projek PLTSa di Auditorium Rosada. Edi menjelaskan bahwa terdapat beberapa persiapan tender PLTSa yang belum selesai. Salah satunya adalah laporan kelayakan investasi dari PT BRIL, yang paling lambat harus diserahkan pada 8 Oktober mendatang. Selain itu, pembebasan lahan juga masih tersisa 7 hektare dari total 20 hektare yang akan dibebaskan.
"Revisi RTRW untuk payung hukum harus diselesaikan pada akhir bulan ini, lalu kita bisa ekspos ke DPRD untuk minta dukungan anggaran lewat Perda tentang Multi Years Proyek PLTSa," tuturnya.
Menurut Edi, selain PT BRIL, terdapat lima perusahaan lain yang juga berminat menjadi investor dalam projek PLTSa. Hampir seluruhnya menawarkan teknologi incinerator atau gasifikasi, atau perpaduan dari keduanya dalam mengelola sampah di PLTSa nanti. Namun, tidak menutup kemungkinan bagi perusahaan lain untuk ambil bagian dalam lelang tersebut.
Wali Kota Bandung Dada Rosada menjelaskan, PLTSa rencananya selesai dibangun pada akhir 2012 dan dapat langsung beroperasi. Pada nilai investasi awal, kapasitas PLTSa diperkirakan hanya mencapai 500 ton sampah per hari. Padahal, produksi sampah Kota Bandung mencapai 1.500-1.800 ton per hari. Oleh karena itu, Dada berharap kapasitas PLTSa akan terus ditingkatkan sampai maksimal, mencapai 750-1.000 ton sampah per hari. Sisanya, akan dikelola lewat 3R (reduce, reuse, recycle), serta pengelolaan sampah lain. (A-180)
Post Date : 30 September 2010
|
