|
JAKARTA: Panitia lelang proyek pengelolaan tempat pembuangan sampah terpadu DKI memundurkan jadwal pemasukan berkas penawaran investasi hingga 19 Oktober, mundur dari sebelumnya pertengahan September 2008. Ketua Panitia Lelang Ahmad Latief menyatakan dengan keputusan itu, lelang proyek senilai Rp700 miliar dengan tipping fee Rp103.000 per ton itu dipastikan baru akan rampung paling cepat akhir 2008, mundur dari target sebelumnya Oktober 2008. "Proses lelang baru akan ditentukan setelah muncul rekomendasi dari Bappenas dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, karena sistem lelang ini terhitung baru meski telah mengacu pada Perpres No.67/2006 tentang pelaksanaan kegiatan lelang," ujarnya, kemarin. Ahmad mengatakan nilai pengajuan investasi didasarkan atas kemampuan perusahaan dengan perhitungan untung rugi yang akan dikeluarkan dalam proyek pengelolaan itu. Penawaran yang diajukan berupa nilai investasi proyek dan tipping fee. Saat ini, kelima perusahaan masih harus melewati tahap pe-maparan sistem tender yang dievaluasi oleh tim pakar persampahan dan panitia lelang yang terdiri atas berbagai instansi terkait, guna mengetahui kemampuan teknologi yang ditawarkan setiap perusahaan. Dari 23 perusahaan yang ikut mendaftar dalam lelang pengelolaan sampah Bantar Gebang itu, lima perusahaan yang tersaring yakni PT Wirana Jayatama Abadi, PT Tiara Energy, PT Total Strategic Investment, PT Patriot Bangkit Bekasi, dan PT Godang Tuajaya. Pemenang lelang nantinya, akan terikat kontrak kerja sama maksimal 25 tahun untuk mengelola sampah di Bantar Gebang yang berkapasitas 4.500-5.000 ton perhari. Berdasarkan rencana, pengelolaan sampah Bantar Gebang ini juga akan diasistensi oleh Clinton Climate Initiative. Kepala Dinas Kebersihan Eko Bharuna mengatakan setelah pemenang diumumkan akan segera dilakukan pemancangan awal infrastruktur di kawasan Bantar Gebang. Mia Chitra Dinisari Post Date : 12 September 2008 |