BENGKULU -- Banjir yang melanda sejumlah desa di Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu, merendam ratusan rumah penduduk dan juga menghayutkan dua jembatan gantung yang terdapat di Desa Talang Ulu dan Desa Pasar Muara Aman, Kecamatan Lebong Utara.
Camat Lebong Utara, Fahrurrozi, mengatakan, dua jembatan itu sehari-hari digunakan masyarakat untuk mengakses areal persawahan yang dipisahkan Sungai Air Koto dan sebagai akses antardesa.
"Untuk sementara, masyarakat menggunakan rakit karena kedua jembatan gantung ini putus total dan harus diperbaiki oleh Dinas Pekerjaan Umum," katanya, Ahad (17/5).
Selain menghanyutkan dua jembatan gantung tersebut, banjir kali ini juga merendam puluhan hektare sawah masyarakat dengan tanaman padi berumur 1,5 bulan. Meski demikian, kata dia, tanaman tersebut kemungkinan besar masih bisa diselamatkan karena saat ini air sudah mulai surut.
"Air sudah mulai surut, tapi hujan gerimis masih turun setiap sore. Jadi, masyarakat kita harapkan tetap waspada," katanya.
Menurut dia, banjir tersebut juga sudah sampai ke jalan provinsi yang menghubungkan Kabupaten Lebong dengan Kabupaten Rejang Lebong setinggi 30 cm. Namun, kendaraan roda empat dan roda dua masih bisa melintasinya.
Banjir kali ini akibat meluapnya Sungai Amen dan Sungai Air Koto yang merupakan banjir terbesar yang pernah terjadi di Kabupaten Lebong. ant
Post Date : 18 Mei 2009
|
