Lebaran Tanpa Air Bersih

Sumber:Koran Sindo - 24 September 2008
Kategori:Air Minum

SURABAYA (SINDO) – Gawat.Bisa-bisa warga Kota Surabaya merayakan Idul Fitri 1429 H tanpa air bersih.Sedikitnya 10% atau 3.580 pelanggan PDAM ,terancam tidak mendapatkan air karena penghematan listrik. PT PLN (Persero) Area Pelayanan Jaringan (APJ) Surabaya berencana mengurangi daya listrik ke PDAM.

Kebijakan ini berdampak pada operasional instalasi pengolahan air minum (IPAM) Ngagel I,II,dan III.Jika listrik berkurang,maka pengolahan air kurang maksimal.Apalagi pompa distribusi menggantungkan suplai tenaga dari listrik PT PLN. “Kami memang telah menerima surat PLN tentang rencana pengurangan pasokan daya listrik.Terus terang, kami serius menyikapi rencana PLN ini,”kata Kepala Unit Humas PDAM Surabaya Sunarno kemarin.

Menurut dia, pihaknya akan melayangkan surat balasan ke PLN. Intinya,PDAM minta PLN melakukan pengkajian rencana kebijakannya. Alasannya,PDAM tidak bisa disamakan dengan sektor industri lainnya. “Perlu diketahui PLN bahwa PDAM ini bukanlah perusahaan yang semata-mata mengedepankan keuntungan. Tidak profit oriented. Namun, yang ditekankan adalah menjalankan peran sosial,” ungkapnya.

Kendati demikian, PDAM tetap menghargai kebijakan PLN sebagai kelanjutan surat keputusan bersama (SKB) yang diteken lima menteri anggota Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) guna menyikapi defisit daya listrik.Sekadar diketahui, PLN berencana mengalihkan pasokan listrik industri dari Senin–Jumat ke Sabtu–Minggu.SKB merupakan upaya pemerintah mengamankan pasokan listrik sampai pembangkit 10.000 megawatt beroperasi mulai 2009.

“Tapi tolong,PLN harus bisa membedakan PDAM dengan perusahaan swasta lainnya. Jangan sampai karena kebijakan ini pelanggan PDAM terkena dampaknya,” ujarnya. Untuk tetap bisa membantu serta mendukung kebijakan PLN, Sunarno berjanji menerapkan efisiensi penggunaan listrik.

Corporate Speaker PT PLN (Persero) Jatim Agus Widayanto menyebut,pengiriman surat masing-masing APJ ke perusahaan dikarenakan masalah pembangkit yang tidak mencukupi ketersediaan pasokan. “Kalau ada perusahaan,seperti PDAM yang tidak bisa menerima kebijakan PLN, tentunya nanti akan berimbas pada pemadaman.Mau bagaimana lagi, pasokan listriknya tidak cukup. Karena itu, pengurangan dan efisiensi menjadi solusi yang dinilai tepat,” ungkap Agus saat dikonfirmasi via telepon kemarin.

Agus meminta PDAM bisa menerima kebijakan sekaligus menerapkan efisiensi penggunaan listrik. “Tidak hanya PDAM yang kami surati. PT Telkom juga demikian,” ucapnya. (soeprayitno)



Post Date : 24 September 2008