|
MALANG- Warga Dukuh Pesanggrahan, Mangunrejo, Kepanjen keluhkan PDAM. Pasalnya, selain pelayanannya dianggap kurang maksimal, mereka juga ditarik iuran bulanan. Padahal, sebelumnya ada perjanjian antara warga dengan PDAM setempat yang isinya tidak akan menarik iuran. Adanya perjanjian tersebut diakui Kepala Desa Mangunrejo Yasin Ridho. "Perjanjian itu dilakukan 2 tahun lalu antara desa dengan pihak PDAM disaksikan oleh perangkat desa yang lain, " tegasnya. Di dalam perjanjian itu, menurut dia, tertulis bahwa PDAM tidak akan menarik iuran ke warga. Namuan belakangan ini warga resah setelah pihak PDAM melakukan penarikan uang dengan besaran yang berbeda tergantung pemakaian dan tagihan bulanan. Yang lebih memberatkan warga adalah pelayanan yang kurang maksimal. Air PDAM yang mengalir tidak lancar. "Bahkan tidak lancarnya air yang mengalir di daerah ini, sebenarnya sudah berlangsung hampir 2 tahun," salah satu warga. Akibatnya, untuk mengatasi kekurangan pasokan air dari PDAM, sebagian warga memilih membuat sumur di rumahnya masing-masing. Menanggapi keluhan ini, Kepala Unit PDAM Kepanjen Triswasanayudo mengatakan bahwa pihaknya belum mengetahui dan menerima laporan dari masyarakat. Terkait adanya perjanjian antara warga dengan PDAM, dia mengaku tidak tahu-menahu masalah tersebut. Pasalnya, dia mulai bekerja sebagai kepala unit per Juli lalu. ( mr ) Post Date : 27 November 2005 |