Laut Pasang Mengganas

Sumber:Kompas - 08 Mei 2008
Kategori:Banjir di Jakarta

Jakarta, Kompas - Air laut pasang mengganas lagi di Jakarta Utara. Kawasan Muara Baru, Pantai Mutiara, dan Kamal Muara terendam banjir air laut sejak Selasa pukul 22.30. Pagar tembok Pantai Mutiara roboh sepanjang 62,5 meter. Travo listrik di gedung pompa Waduk Pluit terendam dan sembilan pompa terganggu.

Meski banjir air laut pasang itu berangsur surut, hingga Rabu (7/5) sore tinggi genangan di RW 01 Kamal Muara masih berkisar 20-70 sentimeter. Pada Selasa dini hari banjir sempat merendam semua RT di RW 01 dan RW 04 hingga setinggi antara 60 sentimeter dan 1,5 meter. Banjir serupa terakhir kali terjadi pada awal tahun ini.

Ketua Dewan Kelurahan Kamal Muara Arsan Dadi menjelaskan, di RW 01 ada 700 keluarga yang rumahnya terendam banjir. Di RW 04 ada 450 keluarga yang rumahnya juga terendam. Seluruhnya ada 1.150 keluarga korban banjir. Ada warga yang tidak sempat menyelamatkan perabot.

Sekalipun air laut berangsur surut pada Rabu sore, Arsan dan beberapa warga masih mengkhawatirkan banjir air laut itu. ”Sebab, permukaan air di bagian muara Kali Kamal sudah mulai naik. Mungkin malam ini, sekitar pukul 21.00, akan ada banjir lagi,” kata Arsan semalam saat mengabarkan kondisi terakhir setelah banjir sejak Selasa malam.

Akibat banjir itu, kata Arsan, ada 300 warga RW 01 mengungsi ke asrama yatim piatu dan mushala di RT 011. Lurah Kamal Muara Tambah Suhadi juga masih mengkhawatirkan musibah banjir itu. Air laut pasang diperkirakan bakal muncul lagi Rabu malam.

Air laut pasang juga merendam sebagian Muara Baru di Kelurahan Penjaringan akibat jebolnya tanggul sepanjang 30 meter di dekat gedung pompa Waduk Pluit. Kompleks perumahan Pantai Mutiara di Kelurahan Pluit juga terendam setelah gelombang pasang merobohkan tanggul dan pagar tembok sepanjang 62,5 meter.

”Tembok dan tanggul yang jebol itu sepanjang 62,5 meter, dibangun oleh pihak pengembang, bukan dibangun Pemprov DKI Jakarta atau instansi pemerintah,” kata Kepala Suku Dinas Pekerjaan Umum Tata Air Jakarta Utara Irvan Amtha.

Akibat masuknya air laut, tiga RW, yakni RW 04, RW 05, dan RW 16, terendam banjir sejak pukul 22.30.

Meski demikian, air laut berangsur surut Rabu dini hari. Saat itu pada umumnya penghuni perumahan elite Pantai Mutiara mengungsi ke hotel dan rumah tetangga yang aman dari banjir air laut itu.

Pada Rabu siang, sebagian warga penghuni Pantai Mutiara berbondong-bondong membendung bagian tembok yang roboh dengan benda apa saja. Pada waktu sore, mereka mendatangkan dua truk tanah merah yang akan digunakan sebagai tanggul pengaman darurat. Mereka berharap banjir bisa dicegah. (CAL)



Post Date : 08 Mei 2008