|
Jurnas.com | Ini dia banjir pertama di Jakarta di era Gubernur baru Jokowi. Ratusan rumah warga di Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Jatinegara kembali kebanjiran, Senin (22/10). Air merendam rumah warga setinggi 50 sampai 100 centimeter. Namun, di beberapa lokasi ketinggian air bahkan mencapai 200 centimeter seperti terjadi di Gang 05, RT 04 RW 03.Di RW ini tedapat 14 RT yang terdiri dari 210 kepala keluarga dengan 568 jiwa yang rumahnya tergenang banjir. Lurah Kampung Melayu Bambang Pangestu mengatakan RW 03 selalu menjadi wilayah banjir paling parah di wilayah yang lebih dikenal dengan Kampung Pulo itu. "Biasanya gang lima ini menjadi yang pertama terkena luapan dan yang terakhir susut," kata Bambang,Senin (22/10). Selain di RW 03,banjir juga melanda pemukiman warga d RW 1 dan RW 02. Di kedua RW ini terdapat 564 jiwa dan 211 KK. Lalu di RW 04 dan RW 05 dimana terdapat 45 KK dan 124 jiwa. Di RW 07 kata Bambang ada enam RT dengan jumlah penduduk 301 jiwa dari 96 KK. Sehingga terdapat sekitar 1.556 jiwa dengan 562 KK yang menjadi korban banjir. Kendati demikian ujar Bambang belum ada warganya yang mengungsi. Seperti biasa warga akan mengungsi bila luapan air di Gang 5 telah mencapai rumah Ketua RT 03 yang berada di mulut gang. "Sejauh ini belum ada warga yang mengungsi,"kata Bambang. Dikatakannya, banjir ini bukan kali pertama melanda kawasan tersebut. Karena pada Senin (15/10) kawasan itu juga dilanda banjir. Seperti biasa, banjir disebabkan oleh luapan Kali Ciliwung akibat hujan yang terus melanda Bogor dan sekitarnya. Pada Minggu (21/10) lalu hujan melanda wilayah Bogor dan sekitarnya selama sehari penuh.Banjir yang melanda hari ini, air mulai meluap sejak pukul 03.00 wib. "Di pintu air Katulampa jam 21.00 WIB mencapai 80 cm, dan pada jam yang sama, di Pintu Air Depok mencapai 250 cm. Dari Depok, air sampai wilayah kami sekitar enam jam," kata Bambang yang telah mengantisipasi luapan kali tersebut. Antisipasi yang dilakukan antara lain mempersiapkan perlengkapan seperti perahu, ban dan peralatan lainnya.Termasuk tempat pengungsian yang biasa dipakai bila terjadi banjir seperti pada kejadian banjir sebelumnya. Kecuali Bioskop Nusantara yang tak bisa dipakai karena sedang direnovasi. "Sebagai gantinya kami siapkan kantor Dinas Pekerjaan Umum," ujarnya. Post Date : 22 Oktober 2012 |