Langka, Picu Kenaikan Harga

Sumber:Kompas - 24 September 2012
Kategori:Air Minum
Tangerang, Kompas - Air mineral kemasan dalam galon semakin sulit ditemukan di Kota Tangerang dan Jakarta, Minggu (23/9). Akibatnya, harga air mineral terus naik dan menembus harga Rp 16.000 per galon, mengalami kenaikan Rp 3.000 per galon dalam sepekan terakhir.
 
Sejumlah pengecer yang ditemui Kompas di Kota Tangerang dan Jakarta Barat mengatakan, kenaikan harga itu terjadi mulai dari distributor hingga pengecer karena para sopir kendaraan pengangkut produk itu meminta tambahan ongkos.
 
”Mau tidak mau kami menaikkan harga karena untuk membayar ’uang rokok’ sopir angkutan yang mengangkut air mineral itu. Mereka tidak mau mengantar pesanan kalau tidak ada uang rokok,” kata Meilan (50), pengecer di Ciledug.
 
Senada dikatakan Lion (52), pengecer di Meruya, Jakarta Barat. ”Pesanan yang diantar cuma sedikit, tetapi mereka (sopir) minta uang rokok,” kata Lion.
 
Rata-rata sekali bongkar, uang rokok Rp 25.000. Akibat adanya uang tambahan itu, pengecer menaikkan harga jual dari Rp 13.000 menjadi Rp 16.000 per galon.
 
Dalam sepekan ini, kenaikan harga jual produk air dalam galon ini sudah tiga kali, dari harga Rp 13.000 naik menjadi 14.000, Rp 15.000, dan terakhir Minggu kemarin Rp 16.000 per galon.
 
Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Air Minum dalam Kemasan Indonesia Hendro Baroeno mengakui adanya permainan harga oleh distributor, agen, subagen, dan pengecer.
 
”Harga dari pabrik masih tetap. Tetapi, dalam kondisi distribusi produk ini terbatas ke wilayah Jabodetabek, mereka (agen dan pengecer) mencari kesempatan untuk memainkan harga jual kepada masyarakat,” kata Hendro.
 
Semakin sulit
 
Warga semakin kesulitan menemukan air mineral kemasan galon, Minggu. ”Air mineral galon kosong di mana-mana. Di Alfamart, Indomart, dan Alfamidi, semuanya kosong. Saya sampai cari ke Meruya, sama sekali tidak ada,” kata Anto (40), warga Paninggilan Utara.
 
Anto akhirnya menemukan produk yang dicarinya di salah satu pengecer yang lokasinya bukan di jalan utama dengan harga Rp 16.000 per galon. Padahal, pekan lalu harga masih mencapai Rp 13.000 per galon.
 
”Ini benar-benar edan. Pemerintah seharusnya mengendalikan harga produk ini. Air galon ini, kan, sudah jadi kebutuhan dasar masyarakat kota akibat terbatasnya air bersih untuk konsumsi warga,” kata Anto.
 
Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia Sudaryatmo mengatakan, pemerintah seharusnya menjamin ketersediaan air mineral kemasan galon itu saat produk ini telah menjadi kebutuhan mendasar warga perkotaan.
 
”Apabila produk ini sudah menjadi kebutuhan utama, masyarakat bisa menggugat atas kelangkaan air minum kemasan galon ini,” kata Sudaryatmo. (PIN)


Post Date : 24 September 2012