|
BANDAR LAMPUNG (Media): Beberapa wilayah di Kabupaten Lampung Tengah dan Kabupaten Tulangbawang, Provinsi Lampung, kembali dilanda banjir. Akibatnya, sejumlah rumah penduduk dan jalan terendam. Di Lampung Tengah banjir antara lain melanda tiga desa di Kecamatan Seputih Surabaya, yaitu Desa Mataram Ilir, Kenanga Sari, dan Desa Srimulya Jaya. Hingga kemarin banjir yang terjadi akibat jebolnya tanggul Sungai Seputih mencapai ketinggian sekitar 15 sentimeter. Kepala Desa Kenanga Sari, Suparno, mengungkapkan banjir terjadi sejak Jumat (18/2). Yang pertama kali terendam adalah rumah warga yang berada di sepanjang pinggiran Sungai Seputih. Menurutnya, sebenarnya di daerah itu beberapa hari terakhir tidak ada hujan. Banjir kali ini merupakan kiriman dari hulu Sungai Seputih ditambah tanggul yang jebol saat banjir pertama pada Januari lalu hingga kini belum diperbaiki. Selain menggenangi rumah warga, banjir juga merendam jalan yang menghubungkan permukiman warga dengan pinggiran Sungai Seputih sepanjang tiga kilometer (km). Namun, karena banjir belum terlalu tinggi, jalan tersebut masih bisa dilalui. Sedangkan banjir di Kabupaten Tulangbawang merendam Kampung Bugis dan Kampung Palembang, Kelurahan Menggala Kota, Kecamatan Menggala. Banjir yang terjadi akibat luapan Sungai Tulangbawang ini selain menggenangi rumah warga, kemarin, juga merendam beberapa ruas jalan lintas timur (jalintim) Sumatra setinggi 30 sentimeter. Rahimudin, 45, penduduk Kelurahan Menggala Kota mengatakan, dibandingkan dengan peristiwa pada Januari, banjir kali ini tidak terlalu parah. ''Kalau permukaan air di Sungai Tulangbawang naik satu meter lagi, kondisi banjir mungkin sama dengan banjir bulan lalu,'' ujarnya. Banjir di wilayah ini juga merendam jalan raya dari Kampung Palembang menuju pasar tradisional yang ada di daerah itu dengan ketinggian sekitar 25 sentimeter. Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Lampung Taufik Hidayat di Bandar Lampung saat dikonfirmasikan, kemarin, membenarkan jalintim kembali dilanda banjir. Namun, jalan tersebut masih bisa dilalui. Dia juga mengungkapkan, perbaikan jalan di Kampung Bugis akibat banjir sebelumnya sudah selesai dan kendaraan sudah bisa melewati jalan tersebut. Meski demikian, alat-alat berat masih bera di lokasi, sehingga pada saat terjadi banjir susulan tidak perlu lagi mendatangkan alat berat dari Bandar Lampung. Siapkan dana Sementara itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng), menyiapkan dana sebesar Rp200 juta untuk mengantisipasi banjir di Jalan Trans Kalimantan yang menghubungkan Palangkaraya (Kalteng)-Banjarmasin (Kalimantan Selatan) di Desa Tumbang Nusa, Kabupaten Pulang Pisau, Kalteng, pada Maret hingga Mei mendatang. Dana tersebut disediakan untuk pengadaan kapal guna menyeberangkan kendaraan yang terhalang banjir di ruas jalan itu. Menurut Kepala Subdinas (Kasubdin) Bina Marga Dinas PU Kalteng Radianto ketika dihubungi wartawan di Palangkaraya, Sabtu (19/2), dengan adanya persiapan tersebut, lalu lintas di jalur tersebut tetap lancar. ''Dengan dana itu jalur transportasi di jalan itu tidak terputus dan sembako (sembilan bahan pokok) tetap dapat didistribusikan ke Kota Palangkaraya. Penyediaan dana itu ini sudah disetujui oleh DPRD Kalteng,'' ujarnya. Dari Pekalongan dilaporkan, ratusan rumah warga di kawasan permukiman Pantai Sari, Kelurahan Panjang Wetan, Kota Pekalongan, Jawa Tengah (Jateng), tergenang air setiap kali air laut pasang. Bahkan, akhir-akhir ini luapan air pasang semakin tinggi, sehingga warga minta pemerintah segera mengatasi hal tersebut. (VI/SS/JI/N-2) Post Date : 21 Februari 2005 |