KUDUS- Lahan tempat pembuangan sampah (TPA) di Kabupaten Kudus dinilai masih kurang luas dibanding dengan kebutuhan sampah yang ada. Kekurangan lahan tersebut akan menghambat proses pengolahan sampah.
Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Kudus, Hary Triyogo melalui Kasi Kebersihan, Tulus, mengatakan lahan sampah di Kabupaten Kudus harus ditambah karena mengingat jumlah sampah yang ada mengalami peningkatan."Lahan TPA kita sekarang seluas 5,6 hektar, padahal kita mestinya membutuhkan lahan dua kali lipat dari jumlah itu,"katanya.
Luas lahan yang tidak ideal tersebut, menurutnya, harus diperhatikan karena mengingat saat ini Kabupaten Kudus sudah mendapatkan penghargaan Adipura untuk kategori kota sedang."Salah satu point penting dalam penilaian Adipura adalah masalah kebersihan, jika kota kita tidak mempunyai penampungan sampah yang cukup, kan repot juga untuk mempertahankan penghargaan tersebut," ujarnya.
Padalah, imbuh Tulus, setiap hari menampung sekitar 450 meter kubik kira-kira sebesar 150 tonase sampah yang masuk TPA."Jumlah tersebut bisa berkurang karena disamping jumlah sampah bertamah kita belum punya alat untuk mengolah sampah menjadi dayaguna," ungkapnya.
Ke depan, menurut Tulus, seperti yang selama sudah dilakukan para petani Jekulo, yaitu disiapkan tempat pembuangan sampah dengan sistem perbedaan jenis sampai. "Jadi antara jenis sampah organik dan an-organik dipilah-pilah untuk diolah dengan mesin pengolahan sampah tersendiri," tuturnya.
Sehingga, hal tersebut, akan mendorong dan memperbaiki sistem persampahan Kudus ke arah yang lebih baik."Saat ini kita hanya punya satu TPA, yaitu TPA Tanjungrejo. Kalau tempat pembuangan sementara (TPS) kita punya cukup banyak, namun, kalau TPA nya tidak menampung mau gimana lagi," katanya.
Untuk saat ini, TPS yang fokus digarap serius untuk ikon perkotaan adalah TPS Pasar Wergu, TPA Kajeksan, TPS Purwosari dan TPS Getas Pejanten."Setiap hari seluruh karyarab di TPS tersebut selalu laporan. Jika ada hal-hal yang sekiranya bermasalah kita segera carikan solusi, misalnya seperti penumpukan sampah yang melebihi batas," tuturnya.(cw2)
Post Date : 15 Juni 2009
|