|
SURABAYA - Lahan pembuangan akhir (LPA) sampah di Benowo, Surabaya, mencemari tambak milik warga setempat. Akibat pencemaran, ikan di tambak tersebut banyak yang mati karena airnya keruh kehijauan. Menurut keterangan warga Benowo, sebelum lokasi tersebut dijadikan sebagai LPA sampah warga Kota Surabaya dua tahun lalu, tambak milik mereka aman. Tetapi setelah Pemerintah Kota (Pemkot) resmi menjadikan Benowo sebagai LPA, rembesan air dari sampah itu mencemari tambak mereka. Warga meminta agar kondisi tersebut jangan dibiarkan terus menerus, karena akibatnya bisa membuat para petambak itu akan gulung tukar dengan kerugian yang sangat besar. Disebutkan, sejumlah petani sudah pernah mendatangi Dinas Lingkungan Hidup Surabaya, mengadukan kasus pencemaran tersebut pertengahan 2003 lalu, namun sampai sekarang belum mendapat perhatian serius. "Pada musim hujan begini, pencemaran yang dihasilkan dari LPA sampah Benowo seluas 26,5 hektare ini semakin deras. Kami mohon perhatian Pemkot Surabaya terhadap nasib petani tambak,'' ujar sejumlah petani tambak. Wali Kota Bambang DH dan Kadis Lingkungan Hidup, drh Miftahudin dalam penjelasannya di Surabaya, Minggu (8/2) mengatakan, pihaknya sudah memberi respon setelah munculnya unjuk rasa petani tambak, Jumat (6/2). Ternyata rembesan itu kata dia memang ada. Namun apakah kematian ikan disebabkan pencemaran, masih akan dilakukan pengkajian lebih mendalam. Produksi sampah di Surabaya saat sekarang 8.000 meter kubik. Sedangkan pengolahan sampah di Benowo masih menggunakan sistem konvensional dengan cara dibakar. Uji coba pengolahan sampah dilakukan di beberapa kecaematan. Sampah yang terkumpul diolah menjadi kompos. (080) Post Date : 09 Februari 2004 |