|
JAKARTA - Para pedagang dan warga sekitar Pasar Ciplak mengeluhkan kelambanan pihak PD Pasar Jaya dan Sudin Kebersihan Jakarta Timur menangani sampah yang menumpuk di sisi kanan tempat parkir pasar sejak tiga minggu lalu. Lalat dan belatung terlihat mengerubungi sampah yang telah membentuk bukit kecil. Bau tak sedap dengan mudah akan terhirup siapapun yang melintas di depan pasar hingga radius 100 meter. "Sudah hampir tiga minggu sampah tidak diangkut," komentar Lukman, salah seorang pemilik warung yang persis berada di samping tumpukan sampah kepada Republika, Selasa (19/10) pagi."Apalagi kalau ada angin, baunya itu tuh nggak ketulungan," ujar Kakan (37 Tahun), tukang ojek yang biasa mangkal di depan pintu masuk pasar. "Malah sekarang mulai ada belatung di sekitar sampah," paparnya lebih lanjut. Menurut pengakuan Kakan, biasanya petugas kebersihan mengangkut sampah dua hari sekali. Kasie Penanggulangan Sampah Sudin Kebersihan Jaktim, Drs Wilson Simatupang Msi, mengatakan bahwa dalam radius 200 meter dari lingkungan pasar adalah tanggung jawab pengelola pasar (PD Pasar Jaya). "Secara struktur PD Pasar Jaya berada di bawah gubernur, jadi masalah tersebut merupakan wewenang mereka," papar Wilson saat ditemui di ruang kerjanya.Menurut Wilson, pihaknya hanya sebatas pada pemberian bantuan teknis berupa penyediaan truk sampah. "Itu jika mereka memang butuh bantuan dari sudin kebersihan," tambahnya lebih lanjut. Menurutnya, pihak PD Pasar Jaya, sebagai pengelola, memiliki divisi yang bertugas menangani masalah sampah dan armada untuk mengangkut sampah sendiri. Wilson mengakui secara moral pihaknya ikut bertanggung jawab terhadap masalah tersebut, tetapi mekanisme tetap berada di bawah wewenang pengelola pasar. "Sudin hanya menyiapkan tempat pembuangan akhir," ucapnya. Saat ini, menurut Wilson, masalah pengelolaan sampah pasar belum terintegrasi ke dalam tugas dan fungsi sudin kebersihan di masing-masing pemkot. "Rencananya baru tahun 2005, masalah tersebut menjadi wewenang sudin," ujarnya lebih lanjut. Saat Republika mengkonfirmasikan hal tersebut ke pihak pengelola pasar, H Subandi, selaku kepala Pasar Ciplak, mengatakan pengelolaan sampah di Pasar Ciplak wewenang PD Pasar Jaya. "Sebetulnya penumpukan sampah tidak hanya di sini, di pasar-pasar lain juga terjadi penumpukan," ungkapnya. Menurut pengakuan Subandi, sampah di area parkir Pasar Ciplak tidak semuanya berasal dari para pedagang. "Sekitar 60 persen sampah yang ada di sini berasal dari rumah warga," ujar Subandi di ruang kerjanya. Setiap pagi, menurut dia, para ibu yang berbelanja ke pasar selalu membawa bungkusan plastik hitam berisi sampah yang kemudian dibuang di sini. Laporan : c25 Post Date : 20 Oktober 2004 |