SOREANG, (PR).- Warga Kab. Bandung mengeluhkan pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Raharja, karena sejak Senin (5/7) distribusi air bersih dari perusahaan tersebut kembali terganggu.
Salah seorang warga Kec. Banjaran, Ina (35) mengaku sudah tidak mendapatkan layanan air sejak Senin siang. "Kalau dihitung-hitung sejak awal tahun, gangguan seperti ini pasti sudah terjadi ratusan kali. Lama-lama saya juga bosan mengeluh, padahal kami selalu membayar setiap bulan," ucapnya, ketika ditemui "PR" di rumahnya, Selasa (6/7).
Hal yang sama juga dikeluhkan Hj. Yeti (40), warga Desa Ciluncat, Kec. Cangkuang. "Air baru bisa mengucur tengah malam, capek sekali," ujarnya.
Direktur Utama PDAM Tirta Raharja, Rudie Kusmayadi, kepada "PR", Selasa (6/7), mengatakan, gangguan pelayanan kembali terjadi karena ada pipa yang retak akibat dioperasikannya Instalasi Pengolahan Air (IPA) Sukamaju, yang mulai masuk tahap uji coba sejak Januari lalu.
Menurut dia, keretakan terjadi di jalur Nagrak, Kec. Cangkuang, sepanjang enam meter pada Senin (5/7) siang. Akibatnya, distribusi air bersih kepada sekitar 11.000 pelanggan di Kec. Banjaran, Soreang, Pameungpeuk, Katapang, dan Arjasari, terganggu.
"Pengoperasian IPA Sukamaju belum betul-betul sempurna karena sistem operasi yang sulit. Kalau pipa yang retak berada di atas jalur Nagrak, sudah dipastikan aliran air kepada 11.000 pelanggan akan terganggu karena jalur tersebut merupakan jalur pengaliran utama," kata Rudie.
Dia menambahkan, saat ini masih dilakukan penyesuaian akibat berfungsinya IPA Sukamaju yang memiliki debit air 200 liter per detik. "Biasanya pipa digunakan untuk debit air 80 liter per detik, makanya ketika kita operasikan IPA baru banyak terjadi penyesuaian tekanan sehingga banyak terjadi keretakan, karena kami menggunakan sistem aliran tertutup," katanya.
Berdasarkan catatan "PR", sejak uji coba IPA Sukamaju awal Januari lalu, sudah terjadi 129 keretakan pipa. "Keretakan pipa di Nagrak sudah bisa diatasi empat jam setelah terjadi kerusakan," ujarnya.
Uji coba instalasi Sukamaju yang mengolah air dari Sungai Cisangkuy ditargetkan untuk melayani 16.000 pelanggan baru di Kab. Bandung hingga 2011. Untuk tahun ini, PDAM menargetkan penambahan 7.000 pelanggan baru di Kec. Baleendah, Soreang, Banjaran, Katapang, dan beberapa daerah lain di Bandung selatan.
Pipa baru
Rudie mengatakan, PDAM berencana menambah pipa baru sepanjang 20,8 kilometer di Kab. Bandung. Hal itu dilakukan karena hingga saat ini, 30 persen pipa saluran air PDAM di Kab. Bandung berusia lebih dari 30 tahun. "Kebanyakan berada di Banjaran kota dan Soreang kota. Itu merupakan salah satu faktor mengapa di dua wilayah tersebut sering mengalami gangguan pelayanan," kata Rudie.
Menurut Rudie, umur pipa saluran air berkisar antara 15 hingga 20 tahun. "Di Kab. Bandung, jumlah pipa yang berusia 15 hingga 20 tahun mencapai sekitar 40 persen dari pipa yang ada. Oleh karena itu, setiap tahun kami selalu menganggarkan untuk memperbarui pipa," ucapnya.
Pipa baru tersebut berdiameter antara 60 mm hingga 350 mm. Sementara pemilihan pipa, lanjut dia, disesuaikan dengan standar. "Tiga jenis yang biasa digunakan yaitu stainless steel, PVC, dan polyetilyn. Pipa yang sekarang kami gunakan berukuran enam meter dengan tekanan kerja kurang dari 80 bar," ujar Rudie. (A-175)
Post Date : 07 Juli 2010
|