|
Jakarta, kompas - Minggu (2/12) pukul 06.30, Satria (1,1) meninggal setelah dirawat selama 12 jam di Rumah Sakit Umum Daerah Koja, Jakarta Utara, karena diare. Minggu pagi itu juga Satria dibawa pulang oleh orangtuanya ke Kampung Rawa Gelam, Kelurahan Jatinegara, Cakung, Jakarta Timur, untuk dimakamkan. "Data yang dikumpulkan Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Januari hingga awal Desember 2007 tercatat sekitar 21.900 orang terserang diare. Sebanyak 50 pasien di antaranya meninggal, sebagian besar anak-anak. Jumlah kasus terbanyak pada bulan Februari yang mencapai 5.483 kasus. Beberapa pekan terakhir memang kembali merebak, khususnya di Jakarta Utara. Di kawasan lain, masih stabil," kata Wakil Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Salimar Salim, Minggu. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja selama akhir pekan lalu kembali menampung pasien diare yang jumlahnya melonjak. Jumlah pasien kini tercatat di atas 80 orang per hari, sebagian besar adalah anak-anak. Pertengahan pekan lalu sempat terjadi penurunan jumlah pasien hingga di bawah 70 orang per hari. Dalam catatan pendaftaran pasien di RSUD Koja, Minggu sejak pukul 00.00 hingga sekitar pukul 12.00, masuk 12 pasien diare. Pada Minggu pagi, hanya satu orang yang diperbolehkan pulang karena dinyatakan telah cukup sehat. Beberapa bayi yang dinyatakan masih dalam kondisi kritis, antara lain, Nurfadilah, bayi perempuan berusia 1,2 tahun yang berasal dari Kelurahan Segara Makmur, Jakarta Utara. Nurfadilah sempat masuk ke ruang instalasi gawat darurat. Setelah kondisi tubuhnya cukup stabil, Nurfadilah dipindahkan ke ruang rawat anak di lantai empat RSUD Koja. Penyakit tahunan Menurut Salimar Salim, diare adalah penyakit yang selalu muncul setiap hari. Pada Januari terdapat 1.883 pasien diare dan pada Februari melonjak hingga 5.483 kasus. Ledakan kasus diare ini dipicu tercemarnya air bersih pascabanjir besar pada awal tahun. Banyaknya warga yang terjangkit diare terus berlanjut hingga bulan Maret, yaitu mencapai 1.678 kasus. Kasus diare kembali merebak pada puncak musim kemarau, Agustus dan September, yaitu menembus 1.750 kasus per bulan. Pada saat itu, diperkirakan kesulitan mendapatkan air bersih tetap menjadi pemicu merebaknya penyakit ini. Meninggalnya Satria menggenapkan korban meninggal akibat diare sepanjang tahun ini menjadi 50 orang. Sementara di RSUD Koja, Satria adalah korban meninggal yang ke-10. "Diare adalah penyakit yang disebabkan buruknya kualitas air minum dan lingkungan yang tidak terjaga kebersihannya. Selain diare, warga juga terancam menderita penyakit lain, seperti rematik," kata Salimar Salim. (nel) Post Date : 03 Desember 2007 |