Lagi, Ratusan Rumah di Dayeuhkolot Terendam

Sumber:Republika - 16 Desember 2005
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
DAYEUHKOLOT -- Ratusan rumah di Kampung Bojong Citepus, Desa Cangkuang Wetan, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung terendam banjir, Kamis (15/12). Hingga Kamis (15/12) sore, sedikitnya 225 kepala keluarga (KK) yang menjadi korban banjir itu, masih mengosongkan rumahnya.

Peristiwa banjir itu terjadi sejak Rabu (14/12) malam. Berdasarkan pantauan Republika, hingga Kamis (15/12) sore, rendaman air yang berasal dari limpasan Sungai Citarum itu masih menutupi lahan rumah warga.

Warga yang rumahnya terkena banjir yang rutin terjadi pada setiap musim hujan itu, untuk sementara menginap di rumah tetangga dan kantor desa setempat. Hingga kemarin, belum terlihat bantuan bagi para korban banjir itu. Ketua RW 09, Kampung Bojong Citapus, Lili Suherli, mengatakan, warga sudah terbiasa mengatasi musibah banjir.

Saat melihat indikasi akan terjadi banjir, ungkap Lili, warga langsung mengamankan seluruh barang berharganya. ''Warga di sini sudah biasa dengan banjir. Namun, kondisi itu jangan dijadikan alasan untuk tidak menyalurkan bantuan,'' ujarnya.

Bagaimanapun, ungkap Lili, warga yang menjadi korban banjir itu, tetap membutuhkan uluran tangan dari pemerintah dan masyarakat lainnya. Di antara bantuan yang dibutuhkan warga adalah, makanan, obat-obatan, dan lisol.

Pada kesempatan terpisah, Bupati Bandung, H Obar Sobarna SIp, menginstruksikan seluruh camat, untuk tidak meninggalkan wilayah kerjanya sepanjang musim hujan.

Sementara itu, di Cianjur bagian selatan, sebuah longsor yang menimpa satu unit rumah menyebabkan dua orang meninggal dunia. Peristiwa yang terjadi pukul 10.00 WIB, Sabtu (10/12) ini berlokasi di wilayah Kecamatan Cikadu, Kampung Kutamaneuh Desa Sukamulya Kecamatan Cikadu, sekitar 120 km arah selatan Cianjur kota.

Dua korban tewas adalah Enca binti Oan (70 tahun) dan Majudin bin Juju (14). Selain merenggut dua nyawa dan menghancurkan rumah, longsor itu juga menyebabkan 10 hektare areal lahan sawah tertimbun lumpur serta puluhan ternak mati. Kerugian akibat longsor tersebut ditaksir mencapai sekitar Rp 55 juta.

Berdasarkan informasi dari Kantor Satuan Polisi Pamongpraja (Satpol PP) dan Perlindungan Masyarakat (Linmas) Kab Cianjur, melalui staf Kepala Seksi Pengawasan dan Pengendalian, Budi Yanto, pihak Satpol PP baru mendapatkan informasi mengenai peristiwa longsor melalui radiogram yang bernomor 362/81/2005, Rabu (14/12).

''Laporan ini baru kami terima kemarin, sehingga kami belum mengirimkan bantuan ke lokasi kejadian. Kita upayakan dalam waktu dekat akan berangkat ke lokasi untuk meninjau sekaligus memberikan bantuan kepada korban dan masyarakat yang menderita kerugian akibat peristiwa longsor ini,'' ujar Budi, kepada wartawan, Kamis (15/12). (san/dra )

Post Date : 16 Desember 2005